PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Pendidikan Anak Usia Dini, sangat berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan anak, sebab pada masa anak-anak hingga usia delapan tahun perkembangan otak dapat berkambang maksimal, yakni sampai delapan puluh persen dari seluruh perkembangan otak manusia, selebihnya yang dua puluh persen perkembangan otak dialami saat selepas usia delapan tahun hingga dewasa.
Perkembangan otak maksimal yang pernah ada di dunia ini, anggap saja sang genius Albert Einstein hanya menggunakan sepuluh persen dari porsi otak yang disediakan oleh Sang Pencipta, artinya sembilan puluh persennya dibawa hingga mati tanpa digunakan. Nah kalau kita bagaimana?
Dari dua ilmu didua peragraf di atas, didapat sebuah pendapat baru, dan merupan kenyataan yang kita hadapi sekarang baik di dunia maupun di Indonesia, baik di dunia pendidikan maupun di dalam sebuah keluarga, kita dapati cara menangani cara mendidik anak-anak yang seharusnya ditangani dengan sebuah persiapan yang matang dan dengan ilmu ternyata terdapat beberapa kenyataan, seperti :
1. Rata-rata guru PAUD berpendidikan lebih rendah dari pada pendidikan guru SD, SMP, dan
seterusnya.
2. Rata-rata pembiayaan PAUD lebih terabaikan daripada pembiayaan SD, SMP, dst.
3. Anak-anak dikatakan berhasil dengan tolak ukur, hasil kerja bukan proses pendidikannya. contoh
orang tua akan senang jika anak takut dan dapat tidur siang, setelah orang tuanya mengatakan
"Hayo, bobok, kalau gak bobok, nanti digigit nyamuk, kambing, " dan semacamnya yang
merupak ancaman. ada yang lebih ekstrim lagi, "hayo nangis!" dengan nada agak keras
seolah-olah kita seorang penguasa, "tak lempar keluar nanti"
4. Kurangnya pembinaan dari pengawas maupun dari instansi terkait untuk selalu menambah dan
mengadakan pelatihan, sehingga terciptalah SDM yang cenderung "pemalas, meremehkan"
karena, guru dan pendidik PAUD rata-rata dalam sebulan bisa dikatakan haya sesekali dalam
menambah ilmu baik itu dari membaca maupun berlatih dengan pembelajaran mandiri. Ini
termasuk untuk SD, ksren materi yang dengan tidak belajar saja guru mampu mengajar dengan
baik, untuk apa belajar lagi? Sehingga dalam perkembangannya guru tersebut banyak ketinggalan
dan akhirnya merasa diremehkan oleh guru-guru SMP, SMA,
Namun tidak semuanya seperti itu, ada juga guru yang memang totalitasnya kelihatan, sehingga guru
tersebut selalu up todate terhadap perkembangan ilmu dan mengangkatnya pada prestasi.