Terima kasih kepada pembawa acara yang telah memberikan waktu kepada saya.
1. Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah beserta Wakil,
2. Yang terhormat guru pembimbing,
3. Yang terhormat Bapak/Ibu Guru, para undangan dan hadirin serta rekan-rekan semua yang berbahagia.
Pada kesempatan ini izinkanlah saya untuk menyampaikan pidato yang bertemakan “menyongsong era globalisasi”. Untuk itu sebelumnya marilah kita bersama-sama memanjatkan puji syukur kehadirat Alloh SWT, atas limpahan rokhmat dan hidayath-Nya, sehingga pada hari yang cerah ini kita semua dapat hadir dan bermuwajahah di tempat ini dalam keadaan sehat wal afiat, tak kurang suatu apa dan semoga yang paling utama mudah-mudahan kita diberikan sehat Iman dan Islam. Amin.
Sholawat dan salam semoga kiranya tetap tercurah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, yang tentunya selalu kita harapkan syafaatnya kelak di yaumil qiyamah.Amin.
Bapak/Ibu beserta rekan-rekan yang saya hormati.
Kita dilahirkan dan hidup di masyarakat sekarang ini yang kaya dengan tradisi, budaya,nilai,sikap dan adat istiadat. Dunia ini kaya akan perbedaan dan keragaman tentang pandangan, bahasa, agama, adat istiadat, budaya dan sebagainya yang menjadikan kita sebagai makhluk yang unik. Dalam perkembangannya kita mengalami kemajuan dalam kesadaran dan pandangan, misalnya wawasan nusantara yang merupakan pandangan modern yang melihat bukan perbedaan tetapi persamaan, bukan terpisahkan tetapi terhubungkan. Sebagai contoh : orang Sunda dengan orang Batak bukan ada perbedaan tetapi ada persamaan yaitu sama-sama sebagai warga Negara Indonesia yang ramah tamah, antara pulau Sumatra dengan pulau Jawa bukan terpisahkan tetapi terhubungkan oleh selat sunda.
Pandangan modern seperti itu menyebabkan dunia semakin sempit , apalagi dengan adanya perkembangan IPTEK yang begitu cepat, terutama dalam bidang komunikasi dan informasi. Dengan demikian ada kecenderungan bahwa dalam kehidupan kita tidak ada lagi batas-batas Negara yang secara tradisional membatasi hubungan antar manusia di satu Negara dengan Negara lainya.
Sebagai contoh dalam kaitanya dengan lingkungan yaitu tentang kebakaran hutan, penebangan hutan dan polusi udara yang kesemuanya lebih mengarah kepada kepentingan warga dunia, dan bukan hanya pada kepentingan nasional, seperti Malaysia, Singapura, Bangkok dan bahkan Jepang juga ikut merasakan akibatnya.
Bapak/Ibu dan rekan-rekan generasi penerus bangsa.
Sekelumit yang saya sampaikan tadi adalah baru sebahagian kecil dari peristiwa global.
Global di sini dapat saya artikan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia secara keseluruhan besetta isinya. Sedangkan globalisasi dapat saya artikan sebagai suatu proses dimana kejadian , keputusan dan kegiatan yang terjadi disalah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi bagi individu dan masyarakat di daerah lain. Contoh lain dari dampak globalisasi, seperti : penculikan para aktifis Indonesia, hal ini dapat berpengaruh kepada opini dunia terhadap bangsa kita. India dan Pakistan berlomba-lomba mengadakan percobaan nuklir, hal ini tentunya akan merangsang Negara lain untuk bertindak menghentikanya, dan bahkan mengutuknya. Belum lagi perdagangan bebas dan pornoisasi yang tentunya berpengaruh kepada produk dalam negeri serta merendahkan moral bangsa, khususnya para pemuda kita.
Oleh karena itu kita sebagai pemuda khususnya sebagai pelajar, hendaknya bisa menyaring dan memilah serta memilah terhadap arus informasi dan komunikasi sebagai akibat dari peristiwa global.
Bapak/Ibu Guru dan rekan-rekan harapan bangsa.
Dalam kesempatan ini perlu saya sampaikan bahwa : sebenarnya peristiwa global sudah ada sejak zaman kemerdekaan Indonesia, yaitu sebagai contoh dibomnya Hirosima dan Nagasaki tentunya berpengaruh kepada kemerdekaan Indonesia, kemudian ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, tentunya sangat mempengaruhi dunia untuk melirik Indonesia.
Nah dengan demikian globalisasi ditandai dengan ketatnya persaingan, padatnya informasi, keterbukaan dan didukung oleh kemajuan di bidang IPTEK. Sedangkan dalam bidang ekonomi ditandai dengan adanya pasar bebas yang menuntut kemampuan, kreasi yang mampu menghasilakn produk yang berkwalitas tinggi dan bukan kwantitas, dan dalam bidang politik ditandai dengan semakin berkembangnya demokrasi dalam masyarakat yang demokratis, yang menghargai nilai HAM. Jelasnya arus globalisasi berpengaruh terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara, baik itu bersifat positif maupun negative. Karena sebagai ciri utama dari globalisasi adalah adanya masyarakat terbuka.
Sebagai dampak positif dari era globalisasi adalah akan menyebabkan munculnya masyarakat megakompetisi, dimana setiap orang berlomba untuk bersaing dan berbuat yang lebih baik untuk mencapai yang terbaik pula. Oleh karena itu kita sebagai pelajar, marilah mulai sejak dini kita harus berpikir, merencana, dan belajar yang lebih baik walaupun hanya setapak disbanding dengan hari kemarin. Karena disamping dampak positif , maka dampak negative dari arus globalisasi adalah :
- Terancamnya budaya bangsa oleh budaya asing yang bebas dan kurang ramah,
- Rendahnya pendidikkan akan menyeret bangsa terhadap hilangnya identitas diri atau bangsa,
- Masuknya produk luar negeri dengan berbagai merk dan vareasi yang memungkinkan produk dalam negeri kalah bersaing, dan
- Maraknya informasi yang bervareasi, dan jika kita tidak mampu menyeleksi maka kita akan tergelincir dimana masa depan kita akan merugi.
Bapak/Ibu Guru dan hadirin serta rekan-rekan yang saya hormati.
Dari apa yang saya sampaikan dari pidato ini , maka saya hanya bisa berharap bahwasanya hendaknya kita mampu menyikapi dengan penuh hati-hati dari adanya era globalisasi, dimana yang seharusnya kita lakukan adalah :
1. Marilah kita belajar lebih giat lagi dan bersaing untuk hal yang positif guna menapak hari esok yang lebih baik,
2. Informasi yang datang dari berbagai sudut hendaknya jangan begitu mudah kita telan Walaupun terasa manis, melainkan mari kita seleksi seselektif mungkin agar kita tidak terjerumus karenanya,
3. Mari kita mencintai dan selalu menggunakan produk dalam negeri, dan
4. Marilah kita sanjung dan kita elu-eluka budaya dalam negeri, dalam arti jangan sampai kita lupakan atau bahkan kita hilangkan walaupun kita boleh bahkan harus mempelajari budaya dari luar negeri.
Bapak/Ibu Guru dan hadirin serta rekan-rekan yang saya hormati.
Kiranya hanya ini yang dapat saya sampaikan, atas kurang berkenanya atau bahkan tidak berkenan di hati, baik tutur kata atupun susunan kalimatnya, untuk itu kepada Guru pembimbing dan Bapak /Ibu Guru yang lain serta rekan-rekan semua saya menghaturkan maaf dan kepada Alloh saya mohon ampun dan maghfiroh-Nya.
Akhir kata akhirul kalam …
Penawartama, 15 Februari 2010
O l e h
SUTRISNO, S.Pd.