Pelaksanaan UN SMP dimulai dari
tanggal 22 April sampai dengan 25 April 2013, SD insyaallah mulai dari
tanggal 6 Mei 2013, Ujian Nasional adalah sebuah Ujian yang sangat minim nilai
pendidikannya. Berikut beberapa faktanya.
- Ujian Nasional pengawalannya begitu ketat dimulai dari
pendistrisbusiannya, yang harus dikawal polisi, kemudian dari Perguruan
Tinggi yang paling terkenal diwilayah setempat. Setelah sampai ditempat
ternyata masih dikeloni oleh Tim yang mengaku Independen tersebut. Ini cerminan
ternyata UN ini menimbulkan saling ketidakpercayaan dan
ketidakjujuran dikalangan pendidikan. Dengan Pengawalan yang
berlapis-lapis tersebut diprediksikan dapat dicegah ketidakjujuran dalam
menyelenggarakan UN tersebut, tetapi demi menjaga martabat sekolah,
demi menjaga nama baik instansi Pendidikan dan demi semuanya yang memakai
UN maka upaya yang mungkin akan dilakukan untuk menyiasati metode baru
dengan siasat yang baru pula. Inilah perang dingin yang terjadi antara
yang mengadakan UN dalam hal ini Pemerintah atau lebih khusus Kementerian
Pendidikan.
- Nilai UN yang dipatok 60% menentukan kelulusan dapat
dinilai dengan perimbangan sebagai berikut. 40% Nilai sekolah dilakukan
oleh siswa selama 3 tahun, artinya jika 60% nya menjadi berapa tahun? sesuaikah
yang demikian, akhirnya mengapa harus belajar pelajaran yang bukan UN,
apakah tidak lebih baik jika sekolah hanya belajar UN saja, atau jam
pelajaran untuk mapel UN ditambah, atau setahun dikelas terakhir khusus
mapel UN, atau semua di-UN-kan. Kemudian pada 2010 telah terjadi
kesepakatan yang 60% akan terus berkurang unruk setiap tahunnya, ternyata
kini setelah tahun 2013?
- Tidak semua sekolah jarak tempuhnya dengan tempat
pengambilan soal dekat, ada yang sampai enam puluhan kilo dengan waktu tempuh
sekitar 3 jam kalo cuaca baik atau tidak hujan, kalo hujan tidak mungkin
lagi. Berarti memerlukan waktu sampai enam jam perjalanan, nah, kalau soal
pukul 6 pagi sudah harus disekolah berarti pukul satu malam berangkat
mengambil soal, atau menginap dahulu. Ini mengganggu mental guru baik yang
mengambil soal maupun kepala sekolah karena selama empat hari tersebut
harus bergantian yang mengambil naskah maupun yang mengantar LJK, tidak
ada yang sanggup berangkat setiap hari dengan menempuh jarak yang demikian
jauh. Belum lagi resiko diperjalanan malam.
- Kualitas kertas LJK dan soal yang tidak memadai, dengan
sekali hapus hilang tulisan di LJK dan soal yang kualitasnya seperti
Fotocopy, serta beberapa soal yang tidak tersedia option jawaban yang
tepat, menandakan kesiapan penyelenggara UN yang lemah.
- Kejujuran dan nilai pendidikan pada penyelenggaraan UN
perlu ditingkatkan, Memang kemajuan Bangsa itu tergantung kepada seberapa
baiknya mutu pendidikannya, dan mutu pendidikan terlihat sebaik apakah
sekolah yang ada, serta sekolah yang baik itu akan terlihat di proses
pembelajarannya. Jadi kunci keberhasilan Pendidikan suatu bangsa itu
terletak pada Proses Pembelajarannya.
Jika proses pembelajaranya sudah baik dan maksimal maka dapat dijamin
hasilnyapun tidak perlu diragukan baik dari segi prestasi akademik maupun
akhlaknya. Nah setelah memperbaiki proses pembelajarannya berhasil maka
tinggal menerapkan sistem penilaian yang sebaik-baiknya.
-