Tanggal penting : 18 Maret 1964 (hari jadi)
Ibu kota : Bandar Lampung
Gubernur : Sjachroedin ZP
Luas : 35.376 km2
Penduduk : 7.348.623 (2007)
Kepadatan : 208
Kabupaten : 12
Kota : 2
Kecamatan : 162
Kelurahan/Desa : 2.072
Suku : Suku Lampung (25%), Suku Jawa, Suku Sunda, Suku Bali
Agama : Islam (92%), Protestan (1,8%), Katolik (1,8%), Buddha (1,7%),
Lain-lain (2,7%)
Bahasa : Bahasa Lampung, Bahasa Indonesia, Bahasa Sunda, Bahasa Jawa,
Bahasa Bali
Zona waktu : WIB
Lagu daerah : Sang Bumi Ruwa Jurai dan Pang Li Pandang
Jumlah Tenaga Kerja : 3.300.000 orang
Lampung
adalah sebuah provinsi paling selatan di Pulau Sumatra, Indonesia. Di
sebelah utara berbatasan dengan Bengkulu dan Sumatra Selatan.
Sejarah
Piagam Bojong menunjukkan bahwa tahun 1500 hingga 1800 Masehi Lampung dikuasai oleh kesultanan Banten.
Putra
mahkota Banten, Sultan Haji, menyerahkan beberapa wilayah kekuasaan
Sultan Ageng Tirtayasa kepada Belanda. Di dalamnya termasuk Lampung
sebagai hadiah bagi Belanda karena membantu melawan Sultan Ageng
Tirtayasa.
Permintaan itu termuat dalam surat Sultan Haji kepada
Mayor Issac de Saint Martin, Admiral kapal VOC di Batavia yang sedang
berlabuh di Banten. Surat bertanggal 12 Maret 1682 itu isinya, Saya
minta tolong, nanti daerah Tirtayasa dan negeri-negeri yang menghasilkan
lada seperti Lampung dan tanah-tanah lainnya sebagaimana diinginkan
Mayor/ Kapten Moor, akan segera serahkan kepada kompeni.
Surat itu
kemudian dikuatkan dengan surat perjanjian tanggal 22 Agustus 1682 yang
membuat VOC memperoleh hak monopoli perdagangan lada di Lampung.
Akan
tetapi, upaya menguasai pasar lada hitam Lampung kurang memperoleh
sambutan baik. Pada 21 November 1682 VOC kembali ke pulau Jawa hanya
membawa 744.188 ton lada hitam seharga 62.292,312 gulden.
Dari angka
itu dapat disimpulkan bahwa Lampung kala itu dikenal sebagai penghasil
lada hitam utama. Lada hitam pula yang mengilhami berbagai negara Eropa
ambil bagian dalam konstelasi politik Nusantara kala itu. Penguasaan
sumber rempah-rempah dunia berarti menguasai perdagangan dunia-dan tentu
saja wilayah.
Kejayaan Lampung sebagai sumber lada hitam pun
mengilhami para senimannya sehingga tercipta lagu Tanoh Lada. Bahkan,
ketika Lampung diresmikan menjadi provinsi pada 18 Maret 1964, lada
hitam menjadi salah satu bagian lambang daerah itu. Namun, sayang saat
ini kejayaan tersebut telah pudar.
Letak dan kondisi alam
Provinsi
Lampung memiliki luas 35.376,50 km² dan terletak di antara
105°45'-103°48' BT dan 3°45'-6°45' LS. Daerah ini di sebelah barat
berbatasan dengan Selat Sunda dan di sebelah timur dengan Laut Jawa.
Beberapa pulau termasuk dalam wilayah Provinsi Lampung, yang sebagian
besar terletak di Teluk Lampung, di antaranya: Pulau Darot, Pulau
Legundi, Pulau Tegal, Pulau Sebuku, Pulau Ketagian, Pulau Sebesi, Pulau
Poahawang, Pulau Krakatau, Pulau Putus, dan Pulau Tabuan. Ada juga Pulau
Tampang dan Pulau Pisang di yang masuk ke wilayah Kabupaten Lampung
Barat.
Keadaan alam Lampung, di sebelah barat dan selatan, di
sepanjang pantai merupakan daerah yang berbukit-bukit sebagai sambungan
dari jalur Bukit Barisan di Pulau Sumatera. Di tengah-tengah merupakan
dataran rendah. Sedangkan ke dekat pantai di sebelah timur, di sepanjang
tepi Laut Jawa terus ke utara, merupakan perairan yang luas.
Gunung
Gunung-gunung yang puncaknya cukup tinggi, antara lain:
* Gunung Pesagi (2262 m) di Sekala Brak, Lampung Barat
* Gunung Seminung (1.881 m) di Sukau, Lampung Barat
* Gunung Tebak (2.115 m) di Sumberjaya, Lampung Barat
* Gunung Rindingan (1.506 m) di Pulau Panggung, Tanggamus
* Gunung Pesawaran (1.161 m) di Kedondong, Lampung Selatan
* Gunung Betung (1.240 m) di Teluk Betung, Bandar Lampung
* Gunung Rajabasa (1.261 m) di Kalianda, Lampung Selatan
Sungai
Sungai-sungai yang mengalir di daerah Lampung menurut panjang dan cathment area (c.a)-nya adalah:
* Way Sekampung, panjang 265 km, c.a. 4.795,52 km2
* Way Semaka (Semangka), panjang 90 km, c.a. 985 km2
* Way Seputih, panjang 190 km, c.a. 7.149,26 km2
* Way Jepara, panjang 50 km, c.a. 1.285 km2
* Way Tulangbawang, panjang 136 km, c.a. 1.285 km2
* Way Mesuji, panjang 220 km, c.a. 2.053 km2
Way
Sekampung mengalir di daerah kabupaten Tanggamus dan Lampung Selatan.
Anak sungainya banyak, tetapi tidak ada yang panjangnya sampai 100 km.
Hanya ada satu sungai yang panjangnya 51 km dengan c.a. 106,97 km2 ialah
Way Ketibung di Kalianda.
Way Seputih mengalir di daerah kabupaten Lampung Tengah dengan anak-anak sungai yang panjangnya lebih dari 50 km adalah
* Way Terusan, panjang 175 km, c.a. 1.500 km2
* Way Pengubuan, panjang 165 km, c.a. 1.143,78 km2
* Way Pegadungan, panjang 80 km, c.a. 975 km2
* Way Raman, panjang 55 km, c.a. 200 km2
Way Tulangbawang mengalir di kabupaten Tulangbawang dengan anak-anak sungai yang lebih dari 50 km panjangnya, di antaranya:
* Way Kanan, panjang 51 km, c.a. 1.197 km2
* Way Rarem, panjang 53,50 km, c.a. 870 km2
* Way Umpu, panjang 100 km, c.a. 1.179 km2
* Way Tahmy, panjang 60 km, c.a. 550 km2
* Way Besay, panjang 113 km, c.a. 879 km2
* Way Giham, panjang 80 km, c.a. 506,25 km2
Way
Mesuji yang mengalir di perbatasan provinsi Lampung dan Sumatera
Selatan di sebelah utara mempunyai anak sungai bernama Sungai Buaya,
sepanjang 70 km dengan c.a. 347,5 km2.
Hutan-hutan besar di
dataran rendah dapat dikatakan sudah habis dimanfaatkan untuk
keepentingan pembangunan pertanian, untuk para transmigran yang
terus-menerus memasuki daerah ini. Kayu-kayu hasil hutan diekspor ke
luar negeri. Hutan-hutan yang masih ada, yang tanahnya dapat dikatakan
belum banyak dibuka sebagian besar terletak di sebelah barat, di daerah
Bukit Barisan Selatan.
Beberapa kota di daerah provinsi Lampung
yang tingginya 50 m lebih dari permukaan laut adalah: Tanjungkarang (96
m), Kedaton (100 m), Metro (53), Gisting (480 m), Negerisakti (100 m),
Pringsewu (50 m), Pekalongan (50 m), Batanghari (65 m), Punggur (50 m),
Padangratu (56 m), Wonosobo (50 m), Kedondong (80 m), Sidomulyo (75 m),
Kasui (200 m), Sri Menanti (320 m), dan Kota Liwa (850 m).
Potensi daerah
Lampung
fokus pada pengembangan lahan bagi perkebunan besar seperti kelapa
sawit, kopi, jagung dan tebu. Dan di beberapa daerah pesisir, komoditas
perikanan seperti tambak udang lebih menonjol, bahkan untuk tingkat
nasional.
Pariwisata
Tahun 2009 Pemerintah Propinsi Lampung
mencanangkan tahun kunjungan wisata. Jenis Wisata yang dapat dikunjungi
diLampung adalah Wisata Budaya dibeberapa Kampung Tua
diSukau,Liwa,Kembahang,Batu Brak,Kenali,Ranau dan Krui diLampung Barat
dan Festival Sekura yang diadakan dalam seminggu setelah Idul Fitri
diLampung Barat,Festival Krakatau di Bandar Lampung,Festival Teluk
Stabas diLampung Barat,Festival Way Kambas di Lampung Timur.
Bahasa
Bahasa Lampung
Masyarakat
Lampung yang plural menggunakan berbagai bahasa, antara lain bahasa
Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa Minang, dan
bahasa setempat yang disebut bahasa Lampung.
Pendidikan
Perguruan Tinggi
* Universitas Lampung
* IAIN Raden Intan
* Politeknik Negeri Lampung
* Sekolah Tinggi Pertanian Surya Dharma Lampung
* Politeknik Kesehatan Lampung
* Universitas Bandar Lampung
* Universitas Muhammadiyah Lampung
* Universitas Darmajaya
* Universitas Malahayati
* Universitas Tulang Bawang
* Perguruan Tinggi Teknokrat
* STKIP PGRI Bandar Lampung
Pemerintahan
Kabupaten dan Kota
No. Kabupaten/Kota Ibu kota
1 Kabupaten Lampung Barat: Liwa
2 Kabupaten Lampung Selatan: Kalianda
3 Kabupaten Lampung Tengah: Gunungsugih
4 Kabupaten Lampung Timur: Sukadana
5 Kabupaten Lampung Utara: Kotabumi
6 Kabupaten Mesuji
7 Kabupaten Pesawaran: Gedong Tataan
8 Kabupaten Pringsewu: Pringsewu
9 Kabupaten Tanggamus: Kotaagung
10 Kabupaten Tulang Bawang: Menggala
11 Kabupaten Tulang Bawang Barat: Tulang Bawang Tengah
12 Kabupaten Way Kanan: Blambangan Umpu
13 Kota Bandar Lampung
14 Kota Metro
Daftar gubernur
No. Nama Dari Sampai Keterangan
1. Kusno Danupoyo 1964 1966
2. Zainal Abidin Pagaralam 1966 1973
3. R. Sutiyoso 1973 1978
4. Yasir Hadibroto 1978 1988
5. Kolo Poedjono Pranyoto 1988 1993
6. Kolo Poedjono Pranyoto 1993 1998
7. Oemarsono 1998 5 Februari 2003
8. Tursandi Alwi 5 Februari 2003 2 Juni 2004 Pejabat Gubernur
9. Sjachroedin Z.P 2 Juni 2004 2 Juli 2008
10. Syamsurya Ryacudu 2 Juli 2008 sekarang Pejabat Gubernur
Perekonomian
Industri
Sebagai
gerbang Sumatera, di Lampung sangat potensial berkembang berbagai jenis
industri. Mulai dari industri kecil (kerajinan) hingga industri besar,
terutama di bidang agrobisnis. Industri penambakan udang termasuk salah
satu tambak yang terbesar didunia setelah adanya penggabungan usaha
antara Bratasena, Dipasena dan Wachyuni Mandira. Terdapat juga pabrik
gula dengan produksi pertahun mencapai 600.000 ton oleh 2 pabrik yaitu
Gunung Madu Plantation dan Sugar group. di tahun 2007 kembali diresmikan
pembangunan 1 pabrik gula lagi dibawah PT Pemuka Sakti Manis Indah
(PSMI) yang diproyeksikan akan mulai produksi pada tahun 2008. Industri
agribisnis lainnya : Ketela (ubi), Kelapa Sawit, coklat, kokoa, Nata de
coco dll
Tapis Lampung
Kain Tapis adalah pakaian wanita suku
Lampung yang berbentuk kain sarung terbuat dari tenun benang kapas
dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang perak atau benang emas
dengan sistim sulam (Lampung; "Cucuk"). Dengan demikian yang dimaksud
dengan Tapis Lampung adalah hasil tenun benang kapas dengan motif,
benang perak atau benang emas dan menjadi pakaian khas suku Lampung.
Jenis tenun ini biasanya digunakan pada bagian pinggang ke bawah
berbentuk sarung yang terbuat dari benang kapas dengan motif seperti
motif alam, flora dan fauna yang disulam dengan benang emas dan benang
perak. Tapis Lampung termasuk kerajian tradisional karena peralatan yang
digunakan dalam membuat kain dasar dan motif-motif hiasnya masih
sederhana dan dikerjakan oleh pengerajin. Kerajinan ini dibuat oleh
wanita, baik ibu rumah tangga maupun gadis-gadis (muli-muli) yang pada
mulanya untuk mengisi waktu senggang dengan tujuan untuk memenuhi
tuntutan adat istiadat yang dianggap sakral. Kain Tapis saat ini
diproduksi oleh pengrajin dengan ragam hias yang bermacam-macam sebagai
barang komoditi yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Seni dan budaya
Sastra
Sastra Lampung dan Sastrawan Lampung
Lampung menjadi lahan yang subur bagi pertumbuhan sastra, baik sastra (berbahasa) Indonesia maupun sastra (berbahasa) Lampung.
Teater
Perkembangan
teater di Lampung banyak dilatarbelakangi dari keinginan para pelajar
dan mahasiswa yang tergabung dalam kelompok seni untuk mendalami seni
peran dan pertunjukkan. Beberapa kelompok teater kampus dan pelajar yang
masih tercatat aktif sampai saat ini adalah teater Kurusetra (UKMBS
Unila), KSS (FKIP Unila), Green Teater (Umitra), Teater Biru
(Darmajaya), Teater Kapuk (STAIN Metro), Teater Sudirman 41 (SMUN 1
Bdl), Teater Gemma (SMUN 2 Bdl), Teater Palapa (SMUN 3 Bdl), Teater
Madani(SMUN 5 Bdl), Teater Handayani (SMUN 7 Bdl),Kolastra (SMUN 9 Bdl),
Teater sebelas (SMUN 11 Bdl), Teater Pelopor (SMU Perintis 1 Bdl),
Insyaallah Teater (SMU Perintis 2 Bdl), Teater Cupido (SMUN 1
Sumberjaya).
Sedangkan beberapa teater yang digerakkan
seniman-seniman Lampung yaitu Teater Satu, Komunitas Berkat Yakin
(Kober), Teater Kuman, Teater Sendiri. Penggerak teater di Lampung yang
masih eksis mengembangkan seni pertunjukkan teater melalui
karya-karyanya antara lain Iswadi Pratama, Ari Pahala Hutabarat, Robi
akbar, M. Yunus, Edi Samudra Kertagama, Ahmad Jusmar, Imas Sobariah,
Ahmad Zilalin, Darmawan. Lampung tidak hanya dikenal banyak melahirkan
sastrawan-sastrawan baru namun aktor-aktor potensial pun juga tidak
sedikit yang muncul seperti, Rendie Dadang Yusliadi, Robi Akbar, Eyie,
Iin Mutmainah, M Yunus, Dedi Nio, Liza Mutiara Afriani, Iskandar GB,
Ruth Marini.
Dalam tiap tahunnya even-even teater seperti
pertunjukkan, lomba, workshop dan diskusi kerap digelar di Provinsi ini
serta tempat tempat yang sering digunakan adalah Gedung Teater Tertutup
Taman Budaya Lampung, Auditorium RRI, GSG UNILA, Academic Centre STAIN
Metro, Gedung PKM Unila, Aula FKIP Unila, Pasar Seni Enggal.
Adapun
even tahunan teater yang terbesar di Lampung adalah Liga Teater SLTA
se-Provinsi Lampung sebagai ajang apresiasi para aktor Pelajar LAmpung
yang kualitasnya tidak kalah dengan pelajar di luar Lampung.
Musik
Sebagaimana
sebuah daerah, Lampung memiliki beraneka ragam jenis musik, mulai dari
jenis tradisional hingga modern (musik modern yang mengadopsi kebudayaan
musik global.red). Adapun jenis musik yang masih bertahan hingga
sekarang adalah: Klasik Lampung, jenis musik ini biasanya diiringi oleh
alat musik gambus dan gitar akustik. Mungkin jenis musik ini merupakan
perpaduan budaya Islam dan budaya asli itu sendiri. Beberapa kegiatan
festival diadakan dengan tujuan untuk mengembangkan budaya musik
tradisional tanpa harus khawatir akan kehilangan jati diri. Festival
Krakatau contohnya, adalah sebuah Festival yang diadakan oleh Pemda
Lampung yang bertujuan untuk mengenalkan Lampung kepada dunia luar dan
sekaligus menjadi ajang promosi pariwisata.
Tari
Ada berbagai
jenis tarian yang merupakan aset budaya Provinsi Lampung. Salah satu
jenis tarian yang terkenal adalah Tari Sembah. Ritual tari sembah
biasanya diadakan oleh masyarakat lampung untuk menyambut dan memberikan
penghormatan kepada para tamu atau undangan yang datang, mungkin
bolehlah dikatakan sebagai sebuah tarian penyambutan. Selain sebagai
ritual penyambutan, tari sembah pun kerap kali dilaksanakan dalam
upacara adat pernikahan masyarakan Lampung.
(Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Lampung)