NO
|
KOMPONEN
|
ASPEK
|
INDIKATOR SNP
|
NO
|
ITEM PERTANYAAN/PERNYATAAN SNP
(IKKM)
|
SKOR
|
1.
|
1.
Biaya
Investasi
|
1.
Penyusunan RAPBS
|
Sekolah menyusun RKS
dan RKAS dengan melibatkan
stakeholders sekolah
|
1
|
Sekolah menyusun RKS
dan RKAS yang di dalamnya memuat RAPBS dengan melibatkan stakeholders
sekolah seperti: (1) kepala sekolah, (2)
wakil KS, (3) guru, (4) siswa, (5) TU, (6) komite sekolah, (7) tokoh masyarakat,
(8) alumni, (9) pengusaha, (10) anggota profesi., (11) Staf Dinas Pendidikan
Kab/Kota, dan (12) lainnya, dalam tahun terakhir memenuhi:
- ≥ 11
unsur
- 7-10
unsur
- 3-6
unsur
- 1 -2 unsur/tidak ada
|
|
2.
Sarana dan prasarana
|
Memiliki catatan tahunan berupa dokumen nilai aset
sarana dan prasarana secara menyeluruh.
|
2
|
Sekolah memiliki catatan dokumen tahunan berupa
dokumen nilai aset investasi sarpras dalam tahun terakhir
mencapai:
- (76-100)%
- (51-75)%
- (26-50)%
- <
26 %
|
|
3.
Pengembangan pendidik dan tenaga
kependidikan
|
Membelanjakan biaya untuk pengembangan pendidik dan
tenaga kependidikan berdasarkan Rencana Kerja Anggaran Sekolah
(RKAS).
|
3
|
Sekolah membelanjakan biaya untuk pengembangan
pendidik dan tenaga kependidikan dengan berbagai kegiatan berdasarkan Rencana
Kerja Anggaran Sekolah (RKAS) yang berasal dari beberapa sumber pendanaan, dari
anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dalam tahun terakhir
mencapai:
- (76-100)%
- (51-75)%
- (26-50)%
- < 26 %
|
|
4.
Modal kerja
|
Memiliki modal kerja untuk membiayai seluruh
kebutuhan pendidikan selama satu tahun terakhir.
|
4
|
Sekolah memiliki modal kerja tetap untuk membiayai
seluruh kebutuhan pendidikan selama satu tahun terakhir dan tertuang dalam RKAS,
seperti: gaji pendidik dan tenaga kependidikan, biaya operasi, biaya
penyelenggaraan pendidikan, dll, telah mencapai:
- (91-100)%
- (81-90)%
- (71-80)%
- ≤ 71 %
|
|
2.
|
2.
Biaya
Operasional
|
1.
Gaji pendidik
|
Membayar gaji, insentif, transport, dan tunjangan
lain pendidik pada tahun berjalan.
|
5
|
Sekolah membelanjakan atau membayar gaji, insentif,
transport, dan tunjangan lain pendidik dari anggaran gaji pendidikan, maka dari
dana yang dialokasikan pada tahun berjalan telah mencapai:
- (91-100)%
- (81-90)%
- (71-80)%
- ≤ 71 %
|
|
2.
Gaji tenaga kependidikan
|
Membayar gaji, insentif, transport, dan tunjangan
lain tenaga kependidikan pada tahun berjalan.
|
6
|
Sekolah membelanjakan atau membayar gaji, insentif,
transport, dan tunjangan lain tenaga kependidikan dari anggaran gaji pendidikan,
maka pada tahun berjalan telah mencapai:
- (91-100)%
- (81-90)%
- (71-80)%
- ≤ 71 %
|
|
3.
Kegiatan pembelajaran
|
Mengalokasikan biaya untuk menunjang
pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun
terakhir.
|
7
|
Sekolah membelanjakan biaya untuk menunjang
pelaksanaan kegiatan pembelajaran seperti: pengadaan alat peraga, buku tekas, CD
pembelajaran, pengadaan modul, kamus, globe, peta, ensiklopedi, selama tiga
tahun terakhir dari dana yang dialokasikan sebagai dana penunjang telah
mencapai:
- (91-100)%
- (81-90)%
- (71-80)%
- ≤ 71 %
|
|
4.
Kegiatan kesiswaaan
|
Mengalokasikan dana untuk kegiatan
kesiswaan.
|
8
|
Sekolah membelanjakan biaya untuk kegiatan
kesiswaan seperti: kepramukaan, OSIS, UKS, LKIR, dll dari dana yang dialokasikan
bidang kesiswaan dalam tahun terakhir telah mencapai:
- (91-100)%
- (81-90)%
- (71-80)%
- ≤ 71 %
|
|
5.
Alat tulis sekolah
|
Mengeluarkan biaya pengadaan alat tulis untuk
kegiatan pembelajaran.
|
9
|
Sekolah membelanjakan biaya untuk pengadaan alat
tulis untuk kegiatan pembelajaran, seperti: pensil, penghapus, pena, penggaris,
stapler, kertas, buku administrasi, penggandaan, foto copy, dll dari dana yang
dialokasikan pada tahun terakhir mencapai:
- (76-100)%
- (51-75)%
- (26-50)%
- <
26 %
|
|
6.
Bahan habis pakai
|
Mengeluarkan biaya pengadaan bahan habis pakai
untuk kegiatan pembelajaran.
|
10
|
Sekolah membelanjakan biaya pengadaan bahan
habis pakai untuk kegiatan pembelajaran seperti: bahan praktikum, tinta,
kapur, untuk kebersihan, dll dari dana yang dialokasikan pada tahun terakhir
mencapai:
- (76-100)%
- (51-75)%
- (26-50)%
- < 26 %
|
|
7.
Alat habis pakai
|
Mengeluarkan biaya pengadaan alat habis pakai untuk
kegiatan pembelajaran.
|
11
|
Sekolah membelanjakan biaya pengadaan alat habis
pakai untuk kegiatan pembelajaran seperti: alat olah raga, alat praktium,
alat kebersihan, dll dari dana yang dialokasikan pada tahun terakhir
mencapai:
- (76-100)%
- (51-75)%
- (26-50)%
- < 26 %
|
|
8.
Kegiatan rapat
|
Mengeluarkan biaya pengadaan kegiatan
rapat.
|
12
|
Sekolah membelanjakan biaya kegiatan rapat
untuk kegiatan pembelajaran seperti: rapat PPDB, rapat evaluasi semesteran,
rapat kenaikan kelas, rapat rapat kelulusan, rapat pemecahan masalah, rapat
koordinasi, rapat wali murid, dll dari dana yang dialokasikan pada tahun
terakhir mencapai:
- (76-100)%
- (51-75)%
- (26-50)%
- < 26 %
|
|
9.
Transport dan perjalanan
dinas
|
Mengeluarkan biaya pengadaan transport dan
perjalanan dinas.
|
13
|
Sekolah membelanjakan biaya transport dan perjalanan dinas seperti untuk : kepala sekolah/wakil, guru, dan tenaga
kependidikan lain dari dana yang dialokasikan pada tahun terakhir
mencapai:
- (76-100)%
- (51-75)%
- (26-50)%
- < 26 %
|
|
10.
Penggandaan soal-soal
ujian
|
Mengelurakan biaya penggandaan soal-soal
ujian
|
14
|
Sekolah membelanjakan biaya penggandaan soal-soal ujian untuk ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, ujian kenaikan kelas, dll dari dana yang dialokasikan pada tahun terakhir
mencapai:
- (76-100)%
- (51-75)%
- (26-50)%
- < 26 %
|
|
11.
Daya dan jasa
|
Menyediakan biaya pengadaan daya dan
jasa
|
15
|
Sekolah membelanjakan biaya pengadaan daya dan jasa seperti: listrik, telpon, air,
dll dari dana yang dialokasikan pada tahun
terakhir mencapai:
- (76-100)%
- (51-75)%
- (26-50)%
- < 26 %
|
|
12.
Kegiatan operasional pendidikan tidak
langsung
|
Menyediakan anggaran untuk mendukung kegiatan
operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir.
|
16
|
Sekolah membelanjakan biaya untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung
seperti uang lembur, konsumsi, asuransi, dll
dari dana yang dialokasikan selama tiga
tahun terakhir mencapai:
- (76-100)%
- (51-75)%
- (26-50)%
- < 26 %
|
|
3.
|
3.
Biaya
Personal
|
1.
Sumbangan pendidikan
|
Penggunaan sumbangan pendidikan atau dana dari
masyarakat untuk peningkatan mutu pendidikan.
|
17
|
Sekolah menggunakan sumbangan pendidikan atau dana
dari masyarakat/komite sekolah untuk peningkatan mutu pendidikan baik berupa
sumbangan, infaq, dan bantuan lain dan juga bantuan dari pemerintah (pusat dan
daerah) dalam tahun terakhir dilakukan : (1) secara sistematis, (2) transparan,
(3) tanggungjawab, dan (4) dilaporkan kepada masyarakat/komite sekolah dan
stakeholders lain, dalam tahun terakhir memenuhi:
- 4
unsur
- 3
unsur
- 2
unsur
- 1 unsur / tidak ada
sumbangan
|
|
2.
Uang sekolah
|
Penetapan uang sekolah mempertimbangkan kemampuan
ekonomi orangtua siswa.
|
18
|
Sekolah menetapkan uang sekolah (iuran bulanan)
dengan mempertimbangkan kemampuan ekonomi orangtua siswa dan dalam tahun
terakhir orang tua siswa:
- (91-100)% mampu membayar uang sekolah
- (81-90)% mampu membayar uang sekolah
- (71-80)% mampu membayar uang sekolah
- ≤ 71 % mampu membayar uang
sekolah
|
|
3.
Subsidi silang
|
Pelaksanaan subsidi silang untuk membantu siswa
kurang mampu.
|
19
|
Sekolah melaksanakan subsidi silang untuk membantu
siswa kurang mampu, misalnya pembebasan SPP, pengurangan SPP, bessiswa, dll,
dalam tahun terakhir mencapai:
- ≥ 90 % siswa kurang
mampu
- (80-89) % siswa kurang
mampu
- (70-79) % siswa kurang
mampu
- ≤ 70 % siswa kurang
mampu
|
|
4.
Biaya operasional lain
|
Penggalangan biaya operasional lain di samping
iuran komite rutin dan fisik sekolah
|
20
|
Sekolah melakuikan pungutan biaya operasional lain
di samping iuran komite rutin dan fisik sekolah untuk pengingkatan mutu
pendidikan seperti: biaya ujian, biaya praktikum, study tour, perpisahan, dll,
dalam tahun terakhir adalah:
- Tidak melakukan
pungutan biaya operasional lain
- Melakukan 1 jenis
pungutan
- Melakukan 2 jenis
pungutan
- Melakukan 3 atau lebih
jenis pungutan
|
|
5.
Penetapan biaya
operasional
|
Pengambilan keputusan dalam penetapan dana dari
masyarakat sebagai biaya operasonal dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak
terkait.
|
21
|
Sekolah melaksanakan pengambilan keputusan dalam
penetapan dana dari masyarakat (sebagai penggalian dana) sebagai biaya
operasonal dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak terkait, yaitu: (1)
kepala sekolah, (2) komite sekolah, (3) guru, (4) tenaga kependidikan lain, (5)
siswa, dan (6) lainnya seperti yayasan atau pemangku kepentingan, dalam tahun
terakhir memenuhi:
- ≥ 4
unsur
- 3
unsur
- 2
unsur
- 1
unsur
|
|
6.
Pengelolaan biaya
operasional
|
Pengelolaan dana dari masyarakat sebagai biaya
operasonal dilakukan secara sistematis, transparan, efisien, dan
akuntabel.
|
22
|
Sekolah mengelola dana dari masyarakat sebagai
biaya operasonal dilakukan secara: (1) sistematis, (2) transparan, (3) efisien,
dan (4) akuntabel, dalam tahun terakhir memenuhi:
- 4
unsur
- 3
unsur
- 2
unsur
- 1 unsur/tidak
ada
|
|
4.
|
4.
Transparansi dan
Akuntabilitas
|
1.
Pedo-man penge-lolaan
keu-angan
|
Memiliki pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar
dalam penyusunan RKAS (RAPBS)
|
23
|
Sekolah memiliki pedoman pengelolaan keuangan
sebagai dasar dalam penyusunan RKAS (RAPBS) selama:
- ≥ 4
tahun
- 3
tahun
- 2
tahun
- 1
tahun
|
|
2.
Pembu-kuan biaya
opersional
|
Memiliki pembukuan biaya
opersional
|
24
|
Apakah sekolah memiliki pembukuan biaya opersional
?
- Ya
- Tidak
|
|
3.
Laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
|
Pembuatan laporan pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan dan menyampaikannya pada pemerintah atau
yayasan.
|
25
|
Apakah sekolah membuat laporan pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan sekolah baik kepada pemerintah atau
yayasan?
- Ya
- Tidak
|
|