BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan yang diberikan pada siswa kelas 2 SD adalah pendidikan yang bersifat pengembangan kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Bagi guru hal ini bukanlah suatu hal yang mudah, karena pada setiap tahap siswa tersebut baru mengenal apa artinya dunia pendidikan formal. Lebih – lebih bila siswa tersebut merupakan siswa yang langsung memasuki pendidikan dasar formal tanpa melalui jenjang pendidikan Taman Kanak – kanak terlebih dahulu.
Dalam hal ini kita harus mengetahui faktor psikologis siswa. Karena pada tahap ini, siswa baru memulai adaptasi dengan segala yang berbau pendidikan formal yang belum pernah dialami sebelumnya. Untuk itu, pola pendidikan yang kita berikan harus disesuaikan dengan pola adaptasi guna meningkatkan kualitas pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita sebagai upaya guru dalam memperbaiki proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran di SD Negeri 02 Gedung Jaya Kecamatan Rawa Pitu Tulang Bawang telah menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa, hanya saja siswa masih belum siap dengan aktivitas. Siswa dikelas pada saat pembelajaran berlangsung masih rendah, hal ini dikarenakan siswa hanya bertumpu pada penjelasan yang diberikan oleh guru dan menjadikan guru sebagai satu –satunya sumber informasi.
Hal ini membuat guru terpaksa menggunakan cara mengajar konvensional yaitu guru menjelaskan dan siswa memperhatiakan, lalu bertanya bila menemui kesulitan dan dilanjutkan dengan latihan soal.
Prestasi belajar siswa kelas 2 SD Negeri 02 Gedung Jaya Kecamatan Rawa Pitu Tulang Bawang tahun pelajaran 2008/ 2009 masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata – rata matematika semester genap tahun pelajaran 2008/ 2009 yaitu siswa memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 60 adalah tiga belas siswa dari jumlah keseluruhan siswa yang berjumlah 20 siswa, sehingga persentase secara umum adalah 57,69% sedangkan yang ditetapkan sekolah adalah sebesar 65% jadi rata – rata siswa masih rendah.ada banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa, diantaranya adalah pemilihan metode pembelajaran yang kurang sesuai, kurangnya motivasi siswa dan kurangnya dukungan dari orang tua.
Salah satu metode yang dapat diterapkan untuk meningkatkan tingkat belajar siswa adalah metode pembelajran menggunakan alat bantu gambar dan cerita. Metode pembelajaran menggunakan alat bantu gambar dan cerita menekankan pada kemampuan berfikir siswa secara individu, disini siswa dituntut untuk aktiv pada saat proses pembelajaran.
Untuk lebih cepat membantu siswa dalam memahami materi dan latihan –latihan mengerjakan soal hendaknya harus sering dilakukan dengan tahapan bobot soal yang berjenjang dengan mendapat bimbingan dari guru. Dengan demikian, diharapakan penerapan media pembelajran menggunakan alat bantu gambar dan cerita siswa akan menjadi aktif yang berdampak meningkatnya hasil belajar siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah , maka rumusan masalah apakah pembelajaran menggunakan alat bantu gambar dan cerita dan meningkatakan hasil belajar matematika siswa kelas 2 SD Negeri 02 Gedung Jaya Kecamatan Rawa Pitu Tulang Bawang Tahun pelajaran 2009/ 2010 ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita pada kelas SD Negeri 02 Gedung Jaya Kecamatan Rawa Pitu Tulang Bawang pada Tahun Plejaran 2009/ 2010.
D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan hasil dari penelitian adalah sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
Memberikan pengalaman bagi siswa dengan belajar menggunakan alat bantu gambar dan cerita sehingga mendorong peningkatan aktivitas belajar dalam upaya meningktakan hasil belajar.
2. Bagi Guru
Merupakan wawasan bagi guru bahwa mengajar menggunakan alat bantu dengan alat bantu gambar gambar dan cerita adalah suatu metode mengajar yang dapat meningtkatkan prestasi dan hasil belajar siswa lebih baik
3. Bagi Sekolah
Meningkatkan tanggung jawab dalam peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas kelulusan
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian tindakan kelas ini adalah :
1. Hasil belajar
Hasil belajar siswa adalah nilai yang diperoleh yang diperoleh setelah mengikuti proses pembelajran dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita dilihat dari hasil test setelah pembelajaran.
2. Pembelajaran Dengan Alat Bantu Gambar Dan Cerita
Suatu media pembelajaran yang dapat membangkitkan daya imajinasi dan komunikasi baik secara lisan maupun tulisan
3. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran yang di bahas dalam penelitina ini meliputi bilangan tentang mengurutkan bilangan, nilai tempat serta melakukan penjumlahan dan pengurangan.
BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. Tinjauan Pustaka
Berhitung merupakan ilmu yang sangat penting setelah berbahasa bagi kehidupan. Sejak kita beradaptasi dengan lingkungan, kita dituntut untuk menjalankan fungsi otak kita dengan berhitung. Untuk itu ada berbagai cara manusia dalam menerapkan suatu perhitungan agar dapat cepat terserap kedalam otak. Karena itulah perhitungan menjadi salah satu mata pelajaran pokok yang di tetapkan menjadi pelajaran formal di seluruh dunia. Begitu pentingnya ilmu hitung sehingga pelajaran ilmu hitung sehingga materi ilmu hitung diberikan kepada anak sejak anak memasuki tahun pertama sekolahnya.
Namun dalam penerapan sehari – hari, masih kita jumpai bahwa pelajaran berhitung adalah pelajaran yang sangat sulit bagi siswa, sebut saja kendala : psikis : tingkat kecerdasan siswa yang berbeda – beda tergantung dari cara siswa tersebut merespon adaptasi lingkungan sekitarnya, juga bisa disebabkan oleh faktor genetis yang memang sulit untuk dihilangkan kecuali di persempit
( Dale Carnige, 14:1992 )
Di Indonesia, matematika adalah suatu pelajaran pokok yang harus diberikan bagi siswa usia sekolah, ini mencerminkan bahwa ilmu hitung sangatlah berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam mengajarkan suatu perhitungan, seorang pelajar haruslah fleksibel sehingga objek yang diajarkan tidak membosankan siswa. Pada mata pelajaran matematika sangatlah penting untuk membangun suatun imajenasi siswa sehingga siswa tertarik dalam mengikuti pelajaran tersebut, karena selama ini pelajaran matematika di anggap sebagai pelajaran yang sulit oleh mayoritas siswa di Indonesia.
Penting membangun suatu komunikasi antar staf pengajar dengan siswa, merupakan kunci kebangkitan motivasi siswa tersebut untuk lebih tertarik pada materi pelajara menghitung.
( Kazuo Inamori, 10:2000 )
Menilik dari pernyataan Kazuo di atas, maka keberhasilan guru atau staf pengajar matematika dalam memberikan penalaran terhadap anak didik yang perlu diperhatikan ialah membangun suatu komunikasi yang strategis anatara guru dengan siswa. Komunikasi yang strategis maksudnya ialah :
1. Suatu komunikasi yang relevan dengan tujuan yaitu transformasi ilmu dari guru kepada siswa
2. Suatu Komunikasi yang menciptakan motivasi maupun semangat kepada siswa dalam proses melaksanakan proses belajar matematika
3. Suatu Komunikasi yang menciptakan imajenasi siswa dalam memahami materi perhitungan yang diajarkan.
Komunikasi tersebut nantinya merupakan alat dalam pencapaian penalaran dalam pemecahan masalah perhitungan. Ada berbagai cara atau metode menciptakan komunikasi, salah satunya ialah dengan memberikan metode pengajaran perhitungan Matematika dengan mengunakan alat bantu gambar atau cerita.
Ada beberapa hal yang harus diketahui oleh guru sebelum mengajarkan materi mata pelajaran yang akan diajarkannya, yaitu :
1. Kealamian dari bahasa
Maksudnya ialah karakteristik dari bahasa yang akan digunakan sebagai sarana penyampaian ilmu yang akan diberikan ke Siswa haruslah bahasa yang mudah dicerna dan akrab dengan siswa.
2. Kealamian cara Pengajaran
Maksudnya ialah karakteristik dari proses pengajaran, diaman dalam menyampaikan materi –materi kepada siswa dengan konsep –konsep yang mudah dicerna dan dipahami
3. Pengarahan secara instruksional
Maksudnya ialah dalam beberapa kondisi, dibutuhkan suatu sistem instruksional dalam mengarah metode pengajaran sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan baik, hal ini suatu ketrampilan dari pengajar.
Kekuatan dan kelemahan dari metode pengajaran perhitungan matematika dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita :
1. Kekuatannya ialah :
a. Siswa menjadi tertarik dan terinspirasi dalam belajar matematika
b. Mempermudah siswa dalam mengingat suatu metode perhitungan
c. Siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam berfikir
1. Kelemahannya ialah :
a. kelas menjadi bising
b. Bagi siswa yang memiliki tingkat imajenasi yang lemah, maka metode ini akan menjadikan suatu kondisi yang membosankan
c. Pengajar ( Guru ) akan menjadi lebih sibuk dalam menyiapkan materi
d. Memerlukan waktu untuk menumbuhkan imajinasi siswa
Dari uraian kekuatan dan kelemahan media pengajaran perhitungan matematika dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita di atas dapat disimpulkan bahwa, jika guru ingin menerapkan metode tersebut, maka haruslah membangkitkan daya imajinasi siswa dan aktif berkomunikasi baik lisan maupun tulisan, sehingga metode tersebut dapat terlaksana dengan baik.
B. Kerangka Pikir
Media pembelajaran menggunakan alat bantu gambar dan cerita dapat menjadi alternatif yang digunakan dalam pelajaran Matematika karena dengan media ini guru tidak mendominasi kegiatan belajar siswa.
Penerapan media pembelajaran menggunakan alat bantu gambar dan cerita diharapkan akan membuat komunikasi dalam proses pembelajaran akan menjadi lebih hidup, karena siswa aktif menyelesaikan tugas – tugas yang diberikan oleh guru,dengan demikian dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rencana tindakan, hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita dapat meningkatkan hasil belajar matematika di Kelas 2 SD Negeri 02 Gedung Jaya Kecamatan Rawa Pitu Tulang Bawang Tahun Pelajaran 2009/ 2010.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SD Negeri 02 Gedung Jaya Kecamatan Rawa Pitu Tulang Bawang, subyek penelitiannya kelas 2 SD Negeri 02 Gedung Jaya Kecamatan Rawa Pitu Tulang Bawangyang berjumlah 20 siswa yang terdiri laki – laki 10 siswa dan perempuan 10 siswa
B. Faktor Penelitian
Faktor yang diteliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah hasil belajar Siswa dalam mata pelajaran Matematika dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita. Pengamatan dilakukan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan Guru dengan
2. Catatan Lapangan
Catatan lapangan adalah catatan perilaku siswa atau permasalahan yang tidak terekam dalam lembar observasi yang dapat dijadikan pertimbangan bagi pelaksanaan langkah berikutnya atau masukan terhadap keberhasilan yang telah dicapai.
3. Test
Evaluasi dilakukan dengan test yang diadakan pada setiap akhir siklus untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai oleh Siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita. Materi yang diujikan untuk siklus pertama, kedua dan ketiga dengan menggunakan test pilihan ganda
D. Prosedur Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus, dimana dalam pelaksanaanya menggunakan model yang dikembangkan oleh kemmis dan taggart (dalam Sudjarwo,2005:48 ). Tiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu :
1. Tahap perencanaan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap pengamatan
4. Tahap refleksi
E. Tahap Penelitian
1. Perencanaan
Pada tahap perenmcanaan ini langkah – langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat berdasarkan kurikulum yang digunkan oleh sekolah yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ).
b. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa ( LKS )
Peneliti membuat LKS berdasarkan materi dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. LKS ini akan dikerjakan secara individu oleh siswa .
c. Membuat lembar catatan
Lembar catatan lapangan ini dibuat untuk merekam kejadian dan terjadi selama pemberian tindakan dan digunakan sebagai catatan perilaku siswa maupun permasalahan yang ada untuk bahan pertimbangan
d. Membuat Lembar Observasi Kegiatan Siswa
Lembar ini digunakan untuk melihat seberapa banyak aktiuvitas yang dilakukan oleh siswa untuk kemudian dilakukan perhitungan.
e. Menyiapkan perangkat test
Setelah dua atau tiga kali pertemuan, maka diadakan test untuk mengukur hasil belajar siswa. Test yang dibuat disesuaikan dengan materi yang telah diajarkan.
2. Pelaksanaan
Kegiatan ini merupakan pelaksanaan dari tahap perencanaan. Penerapan dari rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah diususun secara garis besar yaitu Guru menyiapkan materi terlebih dahulu secara garis besar, lalu siswa mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru secara mandiri.
3. Pengamatan
Pada tahap ini dilakukan pengamatan atau observasi yang berkaitan dengan pelaksanaan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan
4. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan menganalisis dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil observasi dan test yang digunakan sebagai dasar untuk berbaikan siklus berikutnya.
F. Instrument Penilaian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi sktivitas siswa, lember catatn lapangan, lembar aktivitas guru dan perangkat tes.
G.Teknik Analisi Data
1. Lembar pengamatan
Dilakukan dengan menggunakan teknik analisis kualitatif, karena data yang diperoleh berbentuk katagori atau kualitatif. Teknik ini digunakan untuk menganalisis sejauh mana aktifitas guru dalam pembelajaran pada setiap siklus, dengan tekik analisis sebagai berikut:
Keterangan :
% AGDP = Prosentase aktifitas guru dalam pembelajaran
JSAGDP = Jumlah skor aktivitas guru dalam pembelajaran
JSM = Jumlah skor maksimal
Selajutnya dari hasil perhitungan rumus tersebut dapat dilihat pada tabel kategori sebagai berikut :
NO PROSENTASE KEGIATAN AKTIVITAS GURU
1 1 % - 20% Sangat tidak aktif
2 21% - 40 % Tidak aktif
3 41% - 60% Kurang aktif
4 61% - 80% Aktif
5 81% - 100 Sangat aktif
2. Analisis data hasil belajar siswa
Untuk mengetahui hasil belajara siswa menggunakan alat bantu gambar dan cerita, maka diambil data dari tes pada setiap akhir siklus dengan rumus :
Keteranagan :
% C = Persentase siswa yang mendapat nilai ≥ 70
Cs = Jumlah siswa yang mendapat ≥ 60
N = jumlah seluruh siswa
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan proses pembelajaran dalam penelitian ini adalah sekurang kurangnya adalah 65% siswa aktif dalam proses pembelajaran, yang diharapkan akan berdampak 65 % siswa akan tuntas belajar dengan mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 60 dan jumlah persentase perilaku siswa yang aktif lebih dari atau sama dengan 50% dari faktor yang diteliti.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Siklus I
Siklus 1 dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan pada hari senin tanggal 13 Oktober 2009 dengan standar kompetensi : Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai dengan 500. Kompetensi dasar :mengurutkan bilangan sampai 500.
Siklus I berlangsung selama 2 jam pelajaran ( 2 x 35 menit ) yang terdiri dari 4 tahapan, yaitu :
1. Tahapan Perencanaan Siklus 1
Tahap ini meliputi :
a. Membuat rancangan pembelajaran yang akan diterapkan dikelas.
b. Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan media gambar dan berita
c. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran.
d. Mempersiapkan soal pilihan ganda.
e. Mempersiapkan alat dan media pembelajaran yang diperlukan.
f. Mempersiapkan lembar pengamatan yang diperlukan.
2. Tahap Pelaksanaan Siklus 1
a. Persiapan Pembelajaran
1. Identifikasi kebutuhan siswa
2. Seleksi pendahuluan terhadap prinsip –prinsip, pengertian konsep
dan generalisasi yang akan dipelajari
3. Seleksi bahan dan problema / tugas – tugas
4. Mempersiapkan seting kelas dan alat yang diperlukan.
b. Kegiatan inti pembelajaran
1. Guru merumuskan masalah yang akan diberikan kepada Siswa dengan data secukupnya dan dengan perumusan yang jelas
2. Membantu memperjelas problema / tugas yang akan dipelajari, serta peranan siswa.
3. Guru memperhatikan kemampuan pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan
4. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau mengemukakan pendapat.
5. Setelah masing – masing siswa menemukan suatu kesimpulan, maka guru menunjuk salah satu siswa untuk mempresentasikan.
6. Guru merangsang terjadinya interaksi antara sesama siswa dan guru memberikan pujian terhadap siswa yang aktif
7. Guru memberi soal pilihan ganda untuk mengetahui prestasi belajar siswa.
c. Penutup Pembelajaran
1. Melakukan refleksi atau membuat kesimpulan dengan melibatkan siswa
2. Melakukan evaluasi tingkat lanjut.
3. Tahap pengamatan penilaian siklus 1
a. Hasil pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran didapat hasil sebagai berikut :
Tabel 2 : Hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran Siklus 1
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
DALAM PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARN
SIKLUS I
Petunjuk beri tanda √ pada kolom yang sesuai menurut anda !
No ASPEK YANG DINILAI Penilaian Keterangan
0 1 2 3 4
Perencanaan : 0: Tdk dilakukan
1: Kurang baik
2: Cukup baik
3: dengan baik
4: Sangat baik
Kriteria Penilaian:
< 10 : kurang
10-16 : cukup
17-22 : baik
23-28 : sangat baik
1 Membuat RP .
2 Menyusun Bahan ajar .
3 Merumuskan tujuan ( indicator) .
4 Mengorganisasi materi .
5 Memilih metode yang tepat .
6 Memilih media yang tepat .
7 Memilih sumber belajar .
8 Menyusun alat ukur .
Jumlah 20
Kriteria baik
Pelaksanaan: 0 1 2 3 4
1 Membuka pelajaran .
2 Memotivasi .
3 Membentuk kelompok .
4 Memberi informasi/menjelaskan .
5 Membantu siswa yang Kesulitan .
6 Membantu siswa dalam belajar .
7 Membantu siswa menyimpulan .
8 Membuat evaluasi .
Jumlah 20
Kriteria cukup
Observator
b. Hasil tes matematika adalah sebagai berikut
tabel 3. : Hasil Test Prestasi Belajar Matematika sebagai berikut
No Nama Siswa Skor
Nilai Nilai KKM Ketuntasan Ket
Tuntas Belum
Tuntas
1 Nurwahid
2 Ni Putu Widiyani
3 Lisabed
4 Ani Widyawati
5 I Gede Suryadana
6 Putu Yoga Danauarta
7 I Gede Ika Yuda
8 I Putu Agus Riyandika
9 I Putu Dodi Saputra
10 Ni Made Eva Yuren
11 Ni Putu Aprilianti
12 Fitriya Handayani
13 I Putu Okta Sulaksana
14 I Putu Riyandika
15 Rika Lestari
16 Ni Pt I Luh Susilawati
17 I Kadek Saren
18 Ni Putu Suma Febriani
19 I Putu Wita Wiratama
20 Ni KetutYukartini
Rata-rata
4. Tahap Refleksi Siklus 1
Tahap refleksi merupakan tahap evaluasi dan analisi dari hasil pengamatan dan penilaian yang dilakukan. Adapun hasil refleksi pada siklus 1 adalah sebagai berikut :
a. Dari hasil pengamatan dan penilaian diperoleh data tentang aktivitas guru dalam pembelajaran menunjukkan bahwa skor 20 dengan prosentasenya adalah 62,5% hal ini berarti aktivitas guru dalam pembelajaran “ Baik ”.
b. Sedangkan prestasi belajar matematika setelah siswa mengikuti test di dapat hasil nilai tertinggi 60, nilai terendah 40 dan nilai rata – rata 57 dari hasil yang didapat maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar Matematika belum mencapai kriteria keberhasilan.
Berdasarkan penelitian tindakan kelas pada siklus 1,maka dapat dikatakan bahwa :
( 1 ) Aktivitas guru dalam pembelajaran mendapat skor 20 dengan prosentase 62,5% maka dikategorikan “ Baik ”. ( 2 ) Sedangkan dari hasil prestasi belajar matematika didapat hasil tertinggi 60, nilai terendah 40 dan nilai rata – rata 57. Dari hasil yang didapat maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika belum mencapai kriteria keberhasilan sebesar 57(dibawah kriteria ketuntasan belajar). Berdasarkan hasil hasil pada siklus 1 maka perlu dilanjutkan pada siklus 2.
Gambar 1
B. Siklus 2
Siklus 2 dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan pada hari selasa tanggal 3 November 2009 dengan standar kompetensi : Melakukan penjumlahan dan pengurangan sampai 500 sedangkan Kompetensi Dasar adalah menentukan nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan. Siklus 2 ini terdiri dari 4 tahapan. Yaitu :
1. Tahap Perencanaan Siklus 2
Tahap ini meliputi :
a. Membuat rancangan pembelajaran yang akan diterapkan dikelas.
b. Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan media gambar dan cerita.
c. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran.
d. Mempersiapkan soal pilihan ganda.
e. Mempersiapkan alat dan media pembelajaran yang diperlukan.
f. Mempersiapkan lembar pengamatan yang diperlukan.
2. Tahap Pelaksanaan Siklus 2
a. Persiapan Pembelajaran
1. Identifikasi kebutuhan siswa
2. Seleksi pendahuluan terhadap prinsip- prinsip, pengertian konsep dan generalisasi yang akan dipelajari.
3. Seleksi Bahan dan problema / tugas – tugas .
4. Mempersiapkan seting kelas dan alat yang diperlukan.
b. Kegiatan inti pembelajaran
1. Guru merumuskan masalah yang akan diberikan kepada Siswa dengan data secukupnya dan dengan perumusan yang jelas.
2. Membantu memperjelas problema / tugas yang akan diupelajari, serta peranan siswa.
3. Guru memperhatikan kemampuan pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan.
4. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau mengemukakan pendapat.
5. Setelah masing – masing siswa menemukan suatu kesimpulan, maka guru menunjuk salah satu siswa untu mempresentasikan.
6. Guru merangsang terjadinya interaksi antara sesama siswa dan guru memberikan pujian terhadap kelompok yang aktif.
7. Guru memberi soal pilihan ganda untuk mengetahui prestasi belajar siswa.
c. Penutup Pembelajaran.
1. Melakukan refleksi atau membuat kesimpulan dengan melibatkan siswa.
2. Melakukan evaluasi tingkat lanjut.
3. Tahap Pengamatan Penilaian Siklus 2
a. Hasil pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran didapat hasil
sebagai berikut :
Tabel 4 : Hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran Siklus 1
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
DALAM PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARN
SIKLUS II
Petunjuk beri tanda √ pada kolom yang sesuai menurut anda !
No ASPEK YANG DINILAI Penilaian Keterangan
0 1 2 3 4
Perencanaan : 0: Tdk dilakukan
1: Kurang baik
2: Cukup baik
3: dengan baik
4: Sangat baik
Kriteria Penilaian:
< 10 : kurang
10-16 : cukup
17-24 : baik
25-32 : sangat
baik
1 Membuat RP .
2 Menyusun Bahan ajar .
3 Merumuskan tujuan ( indicator) .
4 Mengorganisasi materi .
5 Memilih metode yang teoat .
6 Memilih media yang tepat .
7 Memilih sumber belajar .
8 Menyusun alat ukur .
Jumlah 24
Kriteria baik
Pelaksanaan: 0 1 2 3 4
1 Membuka pelajaran .
2 Memotivasi .
3 Membentuk kelompok .
4 Memberi informasi/menjelaskan
5 Membantu siswa yang Kesulitan .
6 Membantu siswa dalam belajar .
7 Membantu siswa menyimpulan .
8 Membuat evaluasi .
Jumlah 24
Kriteria cukup
Observator
……………………
b. Hasil tes matematika adalah sebagai berikut
tabel 5. : Hasil tes Prestasi Belajar Matematika sebagai berikut
No Nama Siswa Skor
Nilai Nilai KKM Ketuntasan Ket
Tuntas Belum
Tuntas
1 Nurwahid
2 Ni Putu Widiyani
3 Lisabed
4 Ani Widyawati
5 I Gede Suryadana
6 Putu Yoga Danauarta
7 I Gede Ika Yuda
8 I Putu Agus Riyandika
9 I Putu Dodi Saputra
10 Ni Made Eva Yuren
11 Ni Putu Aprilianti
12 Fitriya Handayani
13 I Putu Okta Sulaksana
14 I Putu Riyandika
15 Rika Lestari
16 Ni Pt I Luh Susilawati
17 I Kadek Saren
18 Ni Putu Suma Febriani
19 I Putu Wita Wiratama
20 Ni KetutYukartini
Rata-rata
4. Tahap Refleksi Siklus 2
Pada tahap refleksi merupkan tahap evaluasi dan analisis dari hasil pengmatan dan penilaian yang digunakan sebagi bahan acuan untuk perbaikan pada rencana dan tindakan pada siklus berikutnya. Hasil refleksi pada siklus 2 adalah sebagai berikut :
a. Hasil pengamatan tentang aktivitas guru dalam pembelajaran menunjukkan bahwa jumlah skor 24 dengan kategori aktif atau baik, akan tetapi pada penilaian ini masih ada sedikit permasalahan yaitu tentang membimbing siswa untuk mengajukan pertanyaan masih perlu untuk memotifasi siswa untuk berani bertanya dan dalam menarik kesimpulan masih perlu diperbaiki.
b. Berdasarkan hasil prestasi belajar matematika pada siklus 2 ini menunjukkan hasil tertinngi 80, nilai terendah 60 dan nilai rata – rata 64. Namun demikian kiranya masih perlu ditingkatkan mengingat bahwa yang memperoleh nilai maksimal ( 80 ) hanya empat siswa.
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus 2 dinyatakan bahwa :
( 1 ) Aktivitas guru dalam pembelajaran skor 24 ( 75 % ) dengan kategori aktif atau baik. ( 2 ) Hasil prestasi belajar Matematika diperoleh hasil nilai tertinggi adalah 80 nilai terendah adalah 60 dan nilai rata – rata 64. Ini berarti indikator keberhasilan belum tercapai oleh sebab itu penelitian masih perlu dilanjutkan pada siklus ke 3.
Gambar 2
Gambar 3
Siklus 3
Siklus 3 dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan pada hari selasa tanggal 1 Desember 2009 dengan Standar Kompetensi : Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500 sedangkan Kompetensi Dasar : Melakukan penjumlahan dan pengurangan sampai 500. siklus ini berlangsung selama 2 jam pelajaran ( 2 x 40 menit ) yang terdiri dari empat tahapan, yaitu :
1. Tahap Perencanaan Siklus 3
Tahap ini meliputi :
a. Membuat rancangan pembelajaran yang akan diterapkan di kelas.
b. Membuat sekenario pembelajaran dengan menggunakan media gambar dan cerita
c. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran.
d. Mempersiapkan soal pilihan ganda.
e. Mempersiapkan alat dan media pembelajaran yang diperlukan.
f. Mempersiapkan lembar pengamatan yang diperlukan.
2. Tahap Pelaksanaan Siklus 3
a. Persiapan pembelajaran
1. Identifikasi kebutuhan siswa
2. Seleksi pendahuluan terhadap prinsip – prinsip, pengertian konsep dan generalisasi yang akan dipelajari.
3. Seleksi bahan dan problema / tugas – tugas.
4. Mempersipakan seting kelas dan alat yang diperlukan.
b. Kegiatan inti pembelajaran
1. Guru merumuskan masalah yang akan diberikan kepada Siswa dengan data secukupnya dan dengan perumusan yang jelas.
2. Membantu memperjelas problema / tugas yang akan diupelajari, serta peranan siswa.
3. Guru memperhatikan kemampuan pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan.
4. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau mengemukakan pendapat.
5. Setelah masing – masing siswa menemukan suatu kesimpulan, maka guru menunjuk salah satu siswa untuk mempresentasikan.
6. Guru merangsang terjadinya interaksi antara sesama siswa dan guru memberikan pujian terhadap kelompok yang aktif.
7. Guru memberi soal pilihan ganda untuk mengetahui prestasi belajar siswa.
A. Penutup Pembelajaran.
Melakukan refleksi atau membuat kesimpulan dengan melibatkan siswa.
Melakukan evaluasi tingkat lanjut.
1. Tahap Pengamatan Penilaian Siklus 3
a. Hasil pengamatan aktivitas Guru dalam pembelajaran didapat hasil
sebagai berikut :
Tabel 6 : Hasil observasi aktivitas Guru dalam pembelajaran Siklus 3
Petunjuk beri tanda √ pada kolom yang sesuai menurut anda !
No ASPEK YANG DINILAI Penilaian Keterangan
0 1 2 3 4
Perencanaan : 0: Tdk dilakukan
1: Kurang baik
2: Cukup baik
3: dengan baik
4: Sangat baik
Kriteria Penilaian:
< 10 : kurang
10-16 : cukup
17-24 : baik
23-32 : sangat
baik
1 Membuat RP
2 Menyusun Bahan ajar
3 Merumuskan tujuan ( indicator)
4 Mengorganisasi materi
5 Memilih metode yang teoat
6 Memilih media yang tepat
7 Memilih sumber belajar
8 Menyusun alat ukur
Jumlah
Kriteria baik
Pelaksanaan: 0 1 2 3 4
1 Membuka pelajaran
2 Memotivasi
3 Membentuk kelompok
4 Memberi informasi/menjelaskan
5 Membantu siswa yang Kesulitan
6 Membantu siswa dalam belajar
7 Membantu siswa menyimpulan
8 Membuat evaluasi
Jumlah
Kriteria cukup
Observator
……………………
b. Hasil tes matematika adalah sebagai berikut
tabel 5. : Hasil tes Prestasi Belajar Matematika sebagai berikut
No Nama Siswa Skor
Nilai Nilai KKM Ketuntasan Ket
Tuntas Belum
Tuntas
1 Nurwahid
2 Ni Putu Widiyani
3 Lisabed
4 Ani Widyawati
5 I Gede Suryadana
6 Putu Yoga Danauarta
7 I Gede Ika Yuda
8 I Putu Agus Riyandika
9 I Putu Dodi Saputra
10 Ni Made Eva Yuren
11 Ni Putu Aprilianti
12 Fitriya Handayani
13 I Putu Okta Sulaksana
14 I Putu Riyandika
15 Rika Lestari
16 Ni Pt I Luh Susilawati
17 I Kadek Saren
18 Ni Putu Suma Febriani
19 I Putu Wita Wiratama
20 Ni KetutYukartini
Rata-rata
4. Tahap Refleksi Siklus 3
Pada tahap refleksi merupakan tahap evaluasi dan analisis hasil pengamatan dan penilaian yang digunakan sebagai bahan acuan untuk perbaikan pada rencana dan tindakan pada siklus berikutnya. Hasil refleksi pada siklus 3 adalah sebagai berikut :
a. Hasil pengamatan tentang aktivitas guru dalam pembelajaran menunjukkan bahwa jumlah skor 26 ( 80 % ) dengan kategori sangat baik.
b. Berdasarkan hasil prestasi belajar Matematika pada siklus 3 ini menunjukkan hasil nilai tertinggi 86, nilai terendah 66 dan nilai rata – rata 75.
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus 3 dapat dinyatakan bahwa :
( 1 ) Aktivitas Guru dalam pembelajaran skor 26 ( 80% )dengan kategori sangat baik. ( 2 ) hasil prestasi belajar matematika diperoleh hasil nilai tertinggi adalah 86, nilai terendah adalah 66 dan nilai rata – rata 75. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata – rata sudah diatas nilai kriteria ketuntasan belajar 65, indikator keberhasilan dalam penelitian ini juga sudah tercapai. Oleh sebab itu penelitian ini tidak perlu dilanjutkan lagi.
Gambar 4
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian – uraian yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran menggunakan alat bantu gambar dan cerita pada mata pelajaran matematika di SD Negeri 02 Gedung Jaya Kecamatan Rawa Pitu Tulang Bawang Tahun Pelajaran 2009 – 2010 sangat efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Saran
1.Mengingat penelitian ini baru berlangsung 3 Siklus, maka diharapkan guru lain untuk dapat melanjutkan penelitian untuk mendapatkan penemuan yang lebih signifikan
2.Mengingat pendekatan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu gambar dan cerita dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pembelajaran matematika, hal ini dapat dijadikan suatu model pembelajaran untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. Widodo Supriono, 1984. Psikologi Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.
As’ri Abdurahman. 2003. Pembelajaran Matematika Dengan Cooperatif Learning.
Makalah
Bonwell, Charles C. And Eision’s, James A. Active Learning: Creating Excitement in the classrom. Wiki Projec Education .Carlos Vasconcelus Lopez ( Ed) 20 Juni 2008. Wiki Media Foundation .Inc 23 Juni 2008
Djamarah, Syauful Bahri. 2000. Guru dan Anak didik dalam Interaksi Edukatif. Rineka Cipta: Jakarta
F,Lyman.Think Pair Share: An Expanding Teaching Technique. Sciece Education Resource Center. King ( Ed ) 31 Oktober 2007. Nation Science Fondation . 23 Juni 2008
Fink, L. Dee. Ideas on Teching – Actve lerning.Program For Intructional Inovation . Kent Jonson ( Ed ). November 2006. Unuversitey of Oklohama. 23 June 2008. http/ www ou.edu/tps ideas/ model.html
Hamalik, umar.2004. Proses Belajar Menganjar. Bumi aksara: Jakarta
Jhonson, Lerry. Think Paer Shere. Techer Tapp. Annate Labb. ( Ed) Februari 2007. NSW CAP. 23 Juni 2008
Mujiono.dan Dymyati. 1993. Belajar dan Pembelajaran . Derektorat Jenderal Pendidikan Tinggi: Jakarta
Sardiman, A.M. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Sudjiono, Anas 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT Raja Geafindo Persada. Jakarta
Sujarwo.2005. Bahan Ajar Mata Kuliah. Penliti Kaji Tindak/ Penelitian Tindakan Kelas Program Akta IV. Universitas Lampung.
Universitas Lampung. 2007. Format Penulisan Karya Ilmiah. Lampung Universitay. Press: Bandar Lamoung.