Akhlak
(Kumpulan Hadits) dari ihwansalafy.wordpress.com
1. Paling
dekat dengan aku kedudukannya pada hari kiamat adalah orang yang paling
baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap
keluarganya. (HR. Ar-Ridha)
2.
Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (pada hari kiamat) dari akhlak yang baik. (HR. Abu Dawud)
3.
Ummu Salamah, isteri Nabi Saw
bertanya, “Ya Rasulullah, seorang wanita dari kami ada yang kawin dua,
tiga dan empat kali lalu dia wafat dan masuk surga bersama
suami-suaminya juga. Siapakah kelak yang akan menjadi suaminya di
surga?” Nabi Saw menjawab, “Dia disuruh memilih dan yang dia pilih
adalah yang paling baik akhlaknya dengan berkata, “Ya Robbku, orang ini
ketika dalam negeri dunia paling baik akhlaknya terhadapku. Kawinkanlah
aku dengan dia. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik membawa kebaikan
untuk kehidupan dunia dan akhirat.” (HR. Ath-Thabrani)
4.
Kamu tidak bisa memperoleh
simpati semua orang dengan hartamu tetapi dengan wajah yang menarik
(simpati) dan dengan akhlak yang baik. (HR. Abu Ya’la dan Al-Baihaqi)
5.
Kebajikan itu ialah akhlak yang
baik dan dosa itu ialah sesuatu yang merisaukan dirimu dan kamu tidak
senang bila diketahui orang lain. (HR. Muslim)
6.
Ya Rasulullah, terangkan tentang
Islam dan aku tidak perlu lagi bertanya-tanya kepada orang lain. Nabi
Saw menjawab, “Katakan: ‘Aku beriman kepada Allah lalu bersikaplah lurus
(jujur)’.” (HR. Muslim)
7.
Jauhilah segala yang haram
niscaya kamu menjadi orang yang paling beribadah. Relalah dengan
pembagian (rezeki) Allah kepadamu niscaya kamu menjadi orang paling
kaya. Berperilakulah yang baik kepada tetanggamu niscaya kamu termasuk
orang mukmin. Cintailah orang lain pada hal-hal yang kamu cintai bagi
dirimu sendiri niscaya kamu tergolong muslim, dan janganlah terlalu
banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa itu mematikan hati. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
8.
Di antara akhlak seorang mukmin
adalah berbicara dengan baik, bila mendengarkan pembicaraan tekun, bila
berjumpa orang dia menyambut dengan wajah ceria dan bila berjanji
ditepati. (HR. Ad-Dailami)
9.
Tidak ada kemelaratan yang lebih
parah dari kebodohan dan tidak ada harta (kekayaan) yang lebih
bermanfaat dari kesempurnaan akal. Tidak ada kesendirian yang lebih
terisolir dari ujub (rasa angkuh) dan tidak ada tolong-menolong yang
lebih kokoh dari musyawarah. Tidak ada kesempurnaan akal melebihi
perencanaan (yang baik dan matang) dan tidak ada kedudukan yang lebih
tinggi dari akhlak yang luhur. Tidak ada wara’ yang lebih baik dari
menjaga diri (memelihara harga dan kehormatan diri), dan tidak ada
ibadah yang lebih mengesankan dari tafakur (berpikir), serta tidak ada
iman yang lebih sempurna dari sifat malu dan sabar. (HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani)
10.
Menghemat dalam nafkah separo
pendapatan (belanja), dan mengasihi serta menyayangi orang lain adalah
separo akal, sedangkan bertanya dengan baik adalah separo ilmu. (HR. Ath-Thabrani)
11.
Kemuliaan orang adalah agamanya,
harga dirinya (kehormatannya) adalah akalnya, sedangkan ketinggian
kedudukannya adalah akhlaknya. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
12.
Kebijaksanaan adalah tongkat
yang hilang bagi seorang mukmin. Dia harus mengambilnya dari siapa saja
yang didengarnya, tidak peduli dari sumber mana datangnya. (HR. Ibnu Hibban)
13.
Kalau kamu sudah tidak punya malu lagi, lakukanlah apa yang kamu kehendaki. (HR. Bukhari)
14.
Tidak ada sesuatu yang ditelan
seorang hamba yang lebih afdhol di sisi Allah daripada menelan (menahan)
amarah yang ditelannya karena keridhoan Allah Ta’ala. (HR. Ahmad)
15.
Seorang sahabat berkata kepada
Nabi Saw, “Ya Rasulullah, berpesanlah kepadaku.” Nabi Saw berpesan,
“Jangan suka marah (emosi).” Sahabat itu bertanya berulang-ulang dan
Nabi Saw tetap berulang kali berpesan, “Jangan suka marah.” (HR. Bukhari)
16.
Barangsiapa banyak diam maka dia akan selamat. (HR. Ahmad)
17.
Hati-hatilah terhadap prasangka. Sesungguhnya prasangka adalah omongan paling dusta. (HR. Bukhari)
18.
Bukan akhlak seorang mukmin
berbicara dengan lidah yang tidak sesuai kandungan hatinya. Ketenangan
(sabar dan berhati-hati) adalah dari Allah dan tergesa-gesa
(terburu-buru) adalah dari setan. (HR. Asysyihaab)
19.
Seorang yang baik keislamannya ialah yang meninggalkan apa-apa yang tidak berkepentingan dengannya. (HR. Tirmidzi)
20.
Dekatkan dirimu kepada-Ku
(Allah) dengan mendekatkan dirimu kepada kaum lemah dan berbuatlah ihsan
kepada mereka. Sesungguhnya kamu memperoleh rezeki dan pertolongan
karena dukungan dan bantuan kaum lemah di kalangan kamu. (HR. Muslim)
21.
Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. (HR. Al Bazzaar)
22.
Barangsiapa rendah hati kepada
saudaranya semuslim maka Allah akan mengangkat derajatnya, dan
barangsiapa mengangkat diri terhadapnya maka Allah akan merendahkannya. (HR. Ath-Thabrani)
23.
Allah mewahyukan kepadaku agar
kamu berprilaku rendah hati agar tidak ada orang yang menzalimi orang
lain atau menyombongkan dirinya terhadap orang lain. (HR. Ahmad)
25.
Sifat malu adalah dari iman dan
keimanan itu di surga, sedangkan perkataan busuk adalah kebengisan
tabi’at dan kebengisan tabi’at di neraka. (HR. Bukhari dan Tirmidzi)
26.
Sesungguhnya cemburu (yakni cemburu yang wajar dan masuk akal adalah bagian) dari keimanan. (HR. Al-Baihaqi dan Ibnu Babawih)
27.
Kebajikan ialah akhlak yang baik
dan dosa ialah sesuatu yang mengganjal dalam dadamu dan kamu tidak suka
bila diketahui orang lain. (HR. Muslim)
28.
Mintalah fatwa (keterangan
hukum) kepada hati dan jiwamu. Kebajikan ialah apa yang menyebabkan jiwa
dan hati tentram kepadanya, sedangkan dosa ialah apa yang merisaukan
jiwa dan menyebabkan ganjalan dalam dada walaupun orang-orang meminta
atau memberi fatwa kepadamu. (HR. Muslim)
24.
Orang yang membawa (mengangkut) sendiri barang dagangannya maka dia terbebas dari kesombongan. (HR. Al-Baihaqi)
Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) – Dr. Muhammad Faiz Almath – Gema Insani Press on
http://opi.110mb.com/