TRISNO MARSA
MENINGKATKAN
MUTU KINERJA GURU KELAS
DI SDN 04 SIDOMULYO
MELALUI TINDAKAN SUPERVISI
”KOMPETENSI SEHATI”
TP 2010/2011
TINDAKAN BEST PRACTICS
OLEH :
SUTRISNO, S.Pd.
NIP 19740621 199703 1 003
PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG
DINAS PENDIDIKAN
SD NEGERI 04 SIDOMULYO
KECAMATAN PENAWARTAMA
2011
HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL : MENINGKATKAN MUTU KINERJA GURU
KELAS DI SDN 04 SIDOMULYO MELALUI
TINDAKAN SUPERVISI ”KOMPETENSI SEHATI”
TP 2010/2011
Nama Supervisor : SUTRISNO, S.Pd.
NIP : 19740621 199703 1 003
Dwimulyo, April 2011
Penyusun Best Practics,
SUTRISNO, S.Pd.
NIP 19740621 199703 1 003
MENGESAHKAN :
Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Tulang Bawang,
Drs. REKSI EDWARD
Pembina Utama Muda
NIP 19551224 198103 1 004
i
HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL : MENINGKATKAN MUTU KINERJA GURU
KELAS DI SDN 04 SIDOMULYO MELALUI
TINDAKAN SUPERVISI ”KOMPETENSI SEHATI”
TP 2010/2011
Nama Supervisor : SUTRISNO, S.Pd.
NIP : 19740621 199703 1 003
Dwimulyo, April 2011
Penyusun Best Practics,
SUTRISNO, S.Pd.
NIP 19740621 199703 1 003
MENGESAHKAN :
Pembimbing:
Pengawas TK/SD,
SUSALIP, S.Pd.SD.
NIP 19620802 198603 1 009
ii
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam senantiasa penyusun panjatkan kehadirat Allah Yang mahapenyayang. Setelah hampir selama sekian tahun tidak pernah melakukan tindakan supervisi pengajaran. Hari ini apa yang selama ini menjadi sebuah keraguan dalam melangkah menjadi terang dan terjawab sudah, bahwa ternyata jika dengan sebuah tekad yang kuat dapat meraih apa yang seharusnya kita raih. Lebih menggembirakan lagi ternyata supervisi kompetensi sehati dapat membawa dampak yang baik bagi pembelajaran yang efektif.
Rasa terima kasih yang tulus penyusun sampaikan kepada semua pihak, berkat berhasilnya laporan tindakan best practics ini. Terima kasih juga kepada Ibu Guru Ida Fitriana, A.Ma.Pd. Bapak I Made dana Putra, dan Ibu Eni Sukmarasuci yang telah bisa bekerjasama mencari perbaikan-demi perbaikan yang tentunya membutuhkan jiwa yang lapang untuk mau menerima dan menjadikan diri menjadi sempurna.
Rasa hati sebagai manusia biasa, kekurangan disana-sini masih penyusun rasakan, sehingga kritik konstruktif sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan pembelajaran yang akan datang di SD Negeri 04 Sidomulyo Kecamatan Penawartama Kabupaten Tulang Bawang, Lampung.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG .................................................................... 1
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH ........................................................ 3
1.3 PEMBATASAN MASALAH ........................................................ 3
1.4 RUMUSAN MASALAH ................................................................ 3
1.5 STRATEGI PEMECAHAN MASALAH ...................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR
2.1 LANDASAN TEORI .................................................................... 6
2.1.1 PENGERTIAN SUPERVISI ....................................................... 6
2.1.2 PENEGERTIAN MUTU .............................................................. 8
2.1.3 PENGERTIAN KINERJA GURU .............................................. 8
2.2 KERANGKA PIKIR .................................................................... 10
BAB III LANGKAH-LANGKAH SUPERVISI
3.1 LANGKAH-LANGKAH SUPERVISI ......................................... 11
3.2 WAKTU SUPERVISI ................................................................... 13
3.3 PROGRAM SUPERVISI .............................................................. 14
3.4 INSTRUMEN SUPERVISI ......................................................... 15
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 ALASAN MEMILIH SUPERVI SEBAGAI STRATEGI
PEMECAHAN MASALAH ........................................................... 20
4.2 HASIL YANG DICAPAI DARI PELAKSANAAN SUPERVISI PENGAJARAN …………………………………………………...
4.3 KENDALA YANG MUNCUL ....................................................... 21
22
4.4 FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG ............................................. 22
4.5 ALTERNATIF PENGEMBANG .................................................. 23
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI OPERASIONAL
5.1 KESIMPULAN .................................................................................. 24
5.2 REKOMENDASI OPERASIONAL ................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 25
v
DAFTAR TABEL
TABEL I : JADWAL KEGIATAN ........................................................... 13
TABEL II : PROGRAM SUPERVISI ....................................................... 14
TABEL III : INSTRUMEN SUPERVISI .................................................... 15
TABEL IV : INSTRUMEN SUPERVISI ADMINISTRASI ..................... 18
TABEL V : DATA PROPORSI WAKTU KEPALA SEKOLAH ........... 20
TABEL VI : DATA DESKRIPSI HASIL SUPERVISI KOMPETENSI
SEHATI ...........
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Negara Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki daratan yang luas dan sangat luas lagi dengan lautnya. Sumber daya alam yang banyak dan berlimpah tentu terkandung didalamnya, tetapi dengan alam yang menyimpan berbagai kekayaan itu belum merupakan jaminan bahwa negara tersebut akan makmur, bila pendidikan sumber daya manusianya diterlantarkan. suatu negara yang memiliki sumber daya alam yang banyak, bila tidak ditangani oleh sumber daya manusia yang berkualitas, maka dapat dipastikan pada suatu waktu akan mengalami kekecewaan. Sejarah membuktikan bahwa negara yang miskin dengan sumber daya alam, tetapi kaya dengan sumber daya manusia yang berkualitas dapat menjadi negara yang kaya, makmur, dan kuat.
Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan tugas besar dan berjangka waktu panjang karena masalahnya menyangkut masalah pendidikan bangsa. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia harus melalui proses pendidikan yang baik dan terarah. Negara Jepang merupakan gambaran yang nyata tentang kejayaannya. Setelah terjadi perang tidak sedikit Jepang kehilangan tentaranya, juga kehilangan banyak pakar dalam segala bidang. Namun dalam waktu singkat jepang dapat menjadi negara yang kuat, makmur dan kaya.
Program pembangunan Jepang setelah usai perang dunia II difokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pembangunan pendidikan. Pada waktu itu gerakan penghematan belanja negara bangsa Jepang dilakukan serentak mulai dari kaisar sampai rakyat, karena semua dana dan daya difokuskan untuk pembangunan terutama di bidang pendidikan.
Dalam rangka melaksanakan pendidikan disuatu negara kegiatan pendidikan tidak dapat diabaikan, karena masa depan suatu bangsa amat banyak ditentukan oleh bagaimana negara itu melaksanakan pendidikan. Pelaksanaan pendidikan yang baik dilakukan oleh guru yang berkualitas.
Negara kita merdeka pada tahun 1945, jika dari awal kita memprioritaskan pendidikan niscaya Indonesia sekarang adalah Indonesia dengan kekuatan dan kemakmuran yang dapat dilihat dan dirasakan oleh siapapun. Pendidikan tidak akan terlepas oleh tenaga pendidik, semua impian kita tentang mutu pendidikan akan terwujud jika kita memiliki pendidik yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas tidak akan terlepas dari peran aktif semua elemen yang berkecimpung di dalam dunia pendidikan. Peningkatan mutu pembelajaran adalah satu faktor yang sangat dominan di dalam peningkatan mutu pendidikan. Di SD Negeri 04 Sidomulyo melihat dari cara mengajar guru masih terlihat menggunakan cara-cara konvensional. Gairah mengajar yang tidak terlihat. Hasil belajar anakpun tidak ada sebuah peningkatan yang cukup signifikan. Kelengkapan administrasi yang belum menunjang.
Supervisi kelas merupakan satu diantara faktor penentu baiknya proses pembelajaran, baik ditinjau dari kinerja guru maupun dari proses pembelajarannya. Supervisi kelas yang dilakukan secara terprogram dan terarah sangat membantu dalam mewujudkan peningkatan kinerja guru yang maksimal, yang pada akhirnya membawa kearah peningkatan mutu pendidikan secara umum.
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan uraian diatas, akar permasalahan dalam kegiatan best practics ini adalah:
- Guru belum diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Kemampuan dan disiplin tenaga kependidikan yang masih perlu ditingkatkan.
- Bahwa tugas mencerdaskan kehidupan bangsa yang diemban oleh pendidik tidak
dapat terlaksana dengan baik, yang diharapkan tidak dapat terwujud secara merata
dan menyeluruh.
- Pendidik belum mengembangkan dan memanfaatkan sumber belajar.
- Mutu kinerja guru masih perlu ditingkatkan
- Kurangnya pelaksanaan supervisi pengajaran.
1.3 PEMBATASAN MASALAH
Dari berbagai permasalahan yang timbul tersebut maka dalam kegiatan best
practics ini dibatasi pada permasalahan :
” MENINGKATKAN MUTU KINERJA GURU KELAS DI SDN 04
SIDOMULYO MELALUI TINDAKAN SUPERVISI KOMPETENSI
SEHATI ”
1.4 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah pada supervisi ini adalah : “Apakah Tindakan Supervisi
kompetensi sehati dapat meningkatkan mutu kinerja guru di SDN 04
Sidomulyo?”
1.5 STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
Pemecahan masalah dilakukan dengan melakukan tindakan supervisi kompetensi sehati sacara terprogram, terarah, dam berkala. Supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan membuat perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan. Kemudian dilanjutkan dengan sebuah tindakan yang mengarah kepada kebersamaan memperbaiki dan saling melengkapi antara guru dengan kepala sekolah, maka diharapkan akan ditemukan sebuah perbaikan-demi perbaikan sehingga kinerja guru akan menjadi lebih bermutu.
BAB 1I
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR
2.1 LANDASAN TEORI
4.2.1 PENGERTIAN SUPERVISI
Supervisi mempunyai pengertian sebuah pekerjaan memberi bantuan, tetapi akan lebih baik ada beberapa pendapat tentang supervisi sebagai berikut:
• P. Adam dan Frank G. Dickey : Supervisi adalah program yang berencana memperbaiki pengajaran. Inti dari program supervisi pada hakekatnya adalah untuk memperbaiki hal belajar dan mengajar. Program itu dapat berhasil jika supervisor memiliki keterampilan dan cara kerja yang efesien dalam kerja sama dengan orang lain (guru).
• Alexander dan Saylor : Supervisi itu bertumpu pada satu prinsip yang berakar mendalam pada pengakuan bahwa setiap orang itu memiliki potensi untuk berkembang. Potensi itu harus merealisasikan dirinya melalui dorongan dan dorongan agar dapat menemukan dirinya sendiri sehingga mampu berpertisipasi.
• Good Carter dalam ”Dictionary of Education”, memberi pengertian supervisi sebagai berikut: Supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru dan petugas-petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran dan methode mengajar serta evaluasi pengajaran.
• H. Burton dan Lee J. Bruceckner : Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang mempunyai tujuan utama memperbaiki secara berama-sama, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. (Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan. Drs. Piet Sahertian. Hal. 18- - 19)
• M. Moh. Rifai, M.A. : Supervisi mempunyai ciri sebagai berikut, Meneliti : mengumpulkan data secara objektiftanpa dilatarbelakangi oleh ukuran atau ketentuan mengenai apa yang akan benar dan apa yang akan salah.
Menilai : berdasarkan data yang dikumpulkan menentukan bersama secara kooperatif, apa yang baik dan apa yang kurang.
Meningkatkan : bersama-sama menentukan cara-cara untuk mengadakan perbaikan dan peningkatan.
Membantu : dengan berbagai saran, nasihat dan informasi, guru diberi dorongan dan bantuan dalam usahanya meningkatkan diri.
• Pengertian supervisi secara etimologis menurut Ametembun (1993:2), menyebutkan bahwa dilihat dari bentuk perkataannya, supervisi terdiri dari dua buah kata super + vision : Super = atas, lebih, Vision = lihat, tilik, awasi. Makna yang terkandung dari pengertian tersebut, bahwa seorang supervisor mempunyai kedudukan atau posisi lebih dari orang yang disupervisi, tugasnya adalah melihat, menilik atau mengawasi orang-orang yang disupervisi.
• Para ahli dalam bidang administrasi pendidikan memberikan kese-pakatan bahwa supervisi pendidikan merupakan disiplin ilmu yang memfokuskan diri pada pengkajian peningkatan situasi belajar-mengajar. (Metode dan Teknik Supervisi. Depdiknas.2008)
4.2.2 PENDEKATAN SUPERVISI KOMPETENSI SEHATI
Pendekatan ini mempunyai makna bahwa guru berkewajiban memiliki kompetensi tertentu untuk melaksanakan tugasnya. Pendekatan ini didasarkan atas persepsi tentang tujuan supervisi adalah membentuk kompetensi minimal yang harus dikuasai oleh guru.
Kompetensi sehati adalah sebuah pendekatan yang berupaya menyamakan tujuan dan langkah dalam memperbaiki mutu pembelajaran dengan langkah yang merasa sama-sama saling mengisi, saling melengkapi, saling membantu, dan saling membawa diri kearah yang telah ditentukan.
Situasi yang tersetruktur ini antara lain meliputi adanya :
Perencanaan yang terdiri dari format program supervisi dan jadwal kunjungan. Kemudian pada tahap berikutnya adalah pelaksanaan, adapun alat –alat yang dipergunakan dalam pelaksanaan supervisi antara lain:
• Instrumen supervisi
• Data pribadi guru
• Laporan siswa
• Laporan hasil pembelajaran
Tahap selanjutnya adalah bekerja sama dengan guru untuk mengevaluasi, kemudian menentukan secara bersama bagian mana yang sebaiknya dilengkapi dan bagian mana yang sebaiknya dikurangi, sehingga diakhir dari kegiatan ini akan dapat dicapai secara bersama-sama kebaikan dalam meningkatkan mutu kinerja guru.
Supervisi melihat perkembangan guru secara kompleks dari beberapa aspek. Adapun aspek yang dilihat dalam evaluasi keberhasilan guru ini meliputi: aspek personal guru, aspek Profesioanal guru, aspek Sosial guru. Untuk memudahkan evaluator maka ketiga aspek itu masih dapat dijabarkan lagi sebagai berikut:
1. Aspek personal, meliputi:
a. Penampilan sehari-hari
b. Cara berbicara dan berinisiatif
c. Keseimbangan emosi
d. Keramah tamahan
2. Aspek Profesional
a. Perencanaan mengajar
b. Pada saat kegiatan belajar mengajar
c. Evaluasi pembelajaran
3. Evaluasi sosial
a. Hubungan dengan kepala sekolah baik
b. Hubungan dengan guru lain baik
c. Hubungan dengan petugas TU baik
d. Hubungan dengan petugas lainnya baik
e. Hubungan dengan murid baik
f. Hubungan dengan orang tua murid baik
g. Hubungan dengan masyarakat baik
Rincian diatas masih dapat dikembangkan lagi sesuai dengan kemampuan supervisor.
4.2.3 PENGERTIAN MUTU
Pengertian mutu dalam hal ini adalah mutu kinerja guru adalah ”Kemampuan guru dalam pengelolaan secara operasional dan efesien terhadap komponen-komponen yang berkaitan dengan pengajaran, sehingga memberikan nilai tambah terhadap komponen-komponen tersebut menurut norma/standar yang berlaku.” Adapun komponen-komponen yang berkaitan dengan pengajaran tersebut adalah kinerja guru, administrasi, sarana dan prasarana, siswa, dan proses pembelajaran. (Petunjuk Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar. Dirjendikdasmen.1994. hal.7)
4.2.4 PENGERTIAN KINERJA GURU
Berdasarkan uraian tentang kompetensi dan peranan guru, tentu dapat diidentifikasi kinerja ideal seorang guru dalam melaksanakan peran dan tugas-nya. Kinerja adalah performance atau unjuk kerja. Kinerja dapat pula diarti-kan prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau hasil unjuk kerja. (LAN, 1992). Menurut August W. Smith, Kinerja adalah performance is output derives from processes, human otherwise, artinya kinerja adalah hasil dari suatu proses yang dilakukan manusia. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan suatu wujud perilaku seseorang atau organisasi dengan ori-entasi prestasi. Kinerja seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: ability, capacity, held, incentive, environment dan validity (Noto Atmojo, 1992).
Adapun ukuran kinerja menurut T.R. Mitchell (1989) dapat dilihat dari empat hal, yaitu:
1. Quality of work – kualitas hasil kerja
2. Promptness – ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan
3. Initiative – prakarsa dalam menyelesaikan pekerjaan
4. Capability – kemampuan menyelesaikan pekerjaan
5. Comunication – kemampuan membina kerjasama dengan pihak
lain.
Standar kinerja perlu dirumuskan untuk dijadikan acuan dalam menga-dakan penilaian, yaitu membandingkan apa yang dicapai dengan apa yang diharapkan. Standar kinerja dapat dijadikan patokan dalam mengadakan pertang-gungjawaban terhadap apa yang telah dilaksanakan.
Menurut Ivancevich (1996), patokan tersebut meliputi: (1) hasil, mengacu pada ukuran output utama organisasi; (2) efisiensi, mengacu pada penggunaan sumber daya langka oleh organisasi; (3) kepuasan, mengacu pada keberhasilan organisasi dalam memenuhi kebutuhan karyawan atau anggotanya; dan (4) keadaptasian, mengacu pada ukuran tanggapan organisasi terhadap perubahan.
Berkenaan dengan standar kinerja guru Piet A. Sahertian dalam Kusmi-anto (1997: 49) bahwa, standar kinerja guru itu berhubungan dengan kualitas guru dalam menjalankan tugasnya seperti: (1) bekerja dengan siswa secara individual, (2) persiapan dan perencanaan pembelajaran, (3) pendayagunaan media pembelajaran, (4) melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman bela-jar, dan (5) kepemimpinan yang aktif.
Kinerja guru mempunyai spesifikasi tertentu. Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi/kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran yaitu bagaimana seorang guru merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan menilai hasil belajar.(Penilaian Kinerja Guru . depdiknas.2008 )
2.2 KERANGKA PIKIR
Kepala sekolah melakukan supervisi dengan terprogram dan terarah serta dilakukan secara terus-menerus akan dapat memperoleh pengetahuan akan perkembangan guru. Terprogram artinya dibuat dengan sebuah perencanaan. Terarah artinya bahwa perencanaan tersebut disusun dengan baik disesuaikan dengan kebutuhan serta visi misinya. Dilakukan secara terus menerus karena ilmu itu terus berkembang.
Guru yang disupervisi semakin lama diadakan supervisi sacara berkelajutan akan menambah matang dan profesional, karena perkembangan-demi perkembangan dan perbaikan demi perbaikan akan menyempurnakan kinerja guru sehingga pada akhirnya perningkatan prestasi murid dapat tercapai.
BAB III
LANGKAH-LANGKAH SUPERVISI
3.1 LANGKAH-LANGKAH SUPERVISI
Ada tiga tahapan dalam melaksanakan supervisi kelas :
1. Tahap sebelum melakukan supervisi pengajaran.
2. Tahap Pelaksanaan Supervisi pengajaran.
3. Tahap setelah supervisi pengajaran.
Pada tahap sebelum supervisi pengajaran, hal-hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Membuat kesepakatan kapan akan dilakukan supervisi pengajaran dengan guru yang bersangkutan
2. Memberikan self evaluation check list kepada guru.
3. Mendiskusikan materi pelajaran apa yang akan diajarkan pada saat supervisi pengajaran.
4. Membantu dalam membuat persiapan mengajar dengan memberikan masukan-masukan yang lebih baik.
5. Meyakinkan pada guru yang bahwa kedatangan kepala sekolah (supervisor) bukan akan menilai atau mengawasi namun akan memberikan bantuan teknis yang diperlukan oleh guru.
6. Membuat kesepakatan untuk membagi peran antara Kepala Sekolah (supervisor) dengan guru.
Kepala sekolah dapat memposisikan diri dalam tiga peran :
1. Sebagai tim pengajar bersama-sama guru
2. Sebagai asisten guru yang sedang mengajar, misalnya bertugas membagikan lembar kerja, ikut mengkondisikan siswa dalam kelompok, membantu dalam kerja kelompok dan sebagainya.
3. Sebagai pengamat pada tahap pelaksanaan supervisi pengajaran, hal-hal yang harus dilakukan kepala sekolah adalah sebagai berikut :
a. Datang pagi sebelum guru masuk di dalam kelas untuk melakukan “kontrak” ulang tentang: langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan, peran masing-masing yang akan dilakukan, dan pengorganisasian waktu.
b. Masuk ke dalam kelas bersama-sama dengan guru yang bersangkutan. Kalau supervisor masuk ke dalam kelas belakangan maka akan menganggu konsentrasi anak pada saat proses pembelajaran, dan juga mungkin menimbulkan rasa takut.
c. Sambil memerankan peran sebagai guru dalam proses pembelajaran tersebut, jangan lupa tetap membuat catatan-catatan kecil tentang kelebihan-kelebihan maupun kekurangan-kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran.
d. Tidak akan sekali-sekali kepala sekolah mengambil alih peran guru untuk dikuasai.
Pada tahap setelah supervisi pengajaran, hal-hal yang harus dilakukan kepala sekolah adalah mendiskusikan bersama guru dengan mematuhi lima langkah berikut :
a. Menunjukkan sikap menghargai (menuliskan komentar)
b. Menanyakan refleksi diri yang penting (menuliskan tanggapan guru tersebut )
c. Menanyakan peningkatan yang ingin dilakukan oleh guru tersebut (menulis tanggapan yang diberikan oleh guru tersebut)
d. Memberikan saran atau arahkan diskusi kemasalah lain yang belum disebutkan yang mungkin masih bisa ditingkatkan (Menuliskan saran )
e. Merencana tindak lanjut (Menuliskan langkah-langkah selanjutnya yang diputuskan bersama) Dengan menerapkan teknik-teknik di atas diharapkan kegiatan supervisi pengajaran dikemudian hari dapat lebih diterima oleh guru sebagai hal yang sangatlah wajar atau bahkan merupakan hal yang dinanti-nantikan oleh para guru. (Sumber : http://apakabarpsbg.wordpress.com/2008/05/21/teknik-baru-supervisi-kelas-yang-lebih-bersahabat/)
3.2 WAKTU SUPERVISI
TABEL 1. Jadwal Kegiatan
NO JENIS KEGIATAN MINGGU KE
1 2 3 4 5 Bulan April 2011
1. Perencanaan 2
2. Pelaksanaan Supervisi I 9
3. Refleksi 9
4. Pelaksanaan Supervisi II 16
5. Refleksi 16
6. Pelaksanaan Supervisi III 23
7. Evaluasi 23 30
8. Presentasi/ Pelaporan 30
1. Perencanaan 1 Bulan Maret 2011
2. Pelaksanaan Supervisi I 5
3. Refleksi 5
4. Pelaksanaan Supervisi II 12
5. Refleksi 12
6. Pelaksanaan Supervisi III 19
7. Evaluasi 19 26
8. Presentasi/ Pelaporan 26
1. Perencanaan 1 Bulan
Februari 2011
2. Pelaksanaan Supervisi I 5
3. Refleksi 5
4. Pelaksanaan Supervisi II 12
5. Refleksi 12
6. Pelaksanaan Supervisi III 19
7. Evaluasi 19 26
8. Presentasi/ Pelaporan 26
3.3 PROGRAM SUPERVISI
Tabel 2 . Program Supervisi
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Nama : I MADE DANA PUTRA
Kelas : VI
Bulan : FEBRUARI 2011
NO HARI/
TANGGAL SASARAN KET.
KELAS MAPEL ASPEK YANG DISUPERVISI
1 2 3 4 5 6
1.
Selasa, 01-02-2011
VI
Matematika
Penyusunan Instrumen
2. Sabtu, 05-02-2011
VI
Matematika Aspek Personal, Profesional, Sosial, dan Administrasi
3. Sabtu, 12-02-2011
VI
Matematika Aspek Personal, Profesional, Sosial, dan Administrasi
4. Sabtu, 19-02-2011
VI
Matematika Aspek Personal, Profesional, Sosial, dan Administrasi
5. Sabtu, 26-02-2011
VI
Matematika Presentasi /Pelaporan /diskusi
Nama : ENI SUKMARASUCI
Kelas : IV
Bulan : MARET 2011
NO HARI/
TANGGAL SASARAN KET.
KELAS MAPEL ASPEK YANG DISUPERVISI
1 2 3 4 5 6
1.
Selasa, 01-03-2011
IV
Bahasa Indonesia
Penyusunan Instrumen
2. Sabtu, 05-03-2011
IV
Bahasa Indonesia
Aspek Personal, Profesional, Sosial, dan Administrasi
3. Sabtu, 12-03-2011
IV
Bahasa Indonesia
Aspek Personal, Profesional, Sosial, dan Administrasi
4. Sabtu, 19-03-2011
IV
Bahasa Indonesia
Aspek Personal, Profesional, Sosial, dan Administrasi
5. Sabtu, 26-03-2011
IV
Bahasa Indonesia
Presentasi /Pelaporan /diskusi
Nama : IDA FITRIANA, A.Ma.Pd.
Kelas : V
Bulan : APRIL 2011
NO HARI/
TANGGAL SASARAN KET.
KELAS MAPEL ASPEK YANG DISUPERVISI
1 2 3 4 5 6
1.
Sabtu, 02-04-2011
V
IPA
Penyusunan Instrumen
2. Sabtu, 09-04-2011
V
IPA
Aspek Personal, Profesional, Sosial, dan Administrasi
3. Sabtu, 16-04-2011
V
IPA
Aspek Personal, Profesional, Sosial, dan Administrasi
4. Sabtu, 23-04-2011
V
IPA
Aspek Personal, Profesional, Sosial, dan Administrasi
5. Sabtu, 30-04-2011
V
IPA
Presentasi /Pelaporan /diskusi
3.4 INSTRUMEN SUPERVISI
Tabel 3 : Instrumen Supervisi
3.4.1 EVALUASI DIRI
SELF EVALUATION CHECK LIST
Guru : ……………………………….. Tanggal : …..……….. 2011
Evaluator : SUTRISNO, S.Pd.
Sekolah : SDN 04 SIDOMULYO
No ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
1.
2.
.
3.
Aspek Personal
a. Penampilan sehari-hari
1. Kelihatan sehat
2. Berpenampilan menarik
3. Ekspresinya baik
4. Berpakaian rapi
5. Berpakaian bersih
6. Bersifat humoris
b. Cara berbicara dan berinisiatif
1. Percakapan mudah didengar
2. Berbicara dengan mengunakan gramatik yang benar
3. Mampu mengemukakan ide/usul
4. Selalu berinisiatif
c. Keseimbangan emosi
1. Berpikir sebelum bertindak
2. Menerima kritik yang baik
3. Tidak mudah tersinggung
4. Memiliki ketenangan sikap
d. Keramah tamahan
1. Sopan sikapnya
2. Tidak sombong
3. Menghormati orang lain
Aspek profesional
a. Perencanaan mengajar
1. Selalu membuat perencanaan mengajar
2. Mampu merumuskan tujuan
3. Mampu menyusun materi
4. Mampu menyusun KBM
5. Mampu memilih alat bantu mengajar
6. Mampu memilih metode dan sumber belajar
7. Mampu menyusun alat penilaian
b. Pada saat kegiatan belajar mengajar
1. Mampu menyajikan materi belajar mengajar
2. Mampu mengunakan alat bantu mengajar
3. Mampu mengunakan metode
4. Mampu mengintegrasikan pengalaman siswa
5. Mampu membuka pelajaran dengan baik
6. Mampu menutup pelajaran dengan baik
7. Mampu mengajukan pertanyaan
8. Mampu memotivasi siswa
9. Menghargai pertanyaan dan pendapat siswa
10. Memelihara lingkungan fisik kelas
11. Menciptakan suasana kelas yang konduktif
12. Selalu mengadakan evaluasi akhir pelajaran
13. Mampu mengolah hasil evaluasi
14. Mampu mengadakan tindak lanjut dari evaluasi
Aspek Sosial
1. Hubungan dengan kepala sekolah baik
2. Hubungan dengan guru lain baik
3. Hubungan dengan petugas TU baik
4. Hubungan dengan petugas lainnya baik
5. Hubungan dengan murid baik
6. Hubungan dengan orang tua murid baik
7. Hubungan dengan masyarakat baik
a. Menerapkan Alat Evaluasi
Alat evaluasi yang telah disusun, kemudian dibagikan kepada guru-guru. Caranya adalah masing-masing guru memberikan tanda cek pada tempat yang disediakan sesuai dengan sikap secara mengajarnya saat ini. Bila benar maka kolom YA diberi tanda chek (V), dan bila tidak sesuai beri tanda check pada kolom TIDAK.
b. Mengolah Hasil Evaluasi
Kriteria yang akan kita pakai, adalah:
0 - 40 % kurang berhasil
41 - 70 % cukup berhasil
71 - 100 % berhasil
Standar di atas yang akan kita gunakan sebagai kriteria. Instrumen diatas terdiri dari 37 item, tiap item diberi nilai untuk jawaban “YA” nilainya 1, Sedangkan untuk jawaban “tidak” nilainya 0. Jadi item keseluruhan adalah 37 Misalnya dalam satu penilaian guru X mengisi kolom “YA” sebanyak 25 item dan tidak sebanyak 12 item, maka ia akan mendapat skor sebagai berikut:
X : item “ya” x nilai
= 25 x 1
= 25
Untuk mencari prosentase
X : Skor mentah x 100 %
Skor ideal
= 25 x 100 %
37
= 67,5 %
c. Menyimpulkan Hasil Evaluasi
Dari hasil yang diperoleh, kemudian dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Kesimpulan:
67,5% termasuk dalam katergori Cukup Berhasil
3.4.2 SUPERVISI ADMINISTRASI
Tabel 4 : Instrumen Supervisi Administrasi
LEMBAR SUPERVISI ADMINISTRASI
GURU KELAS
Guru : ……………………………………….. Tanggal : …..……….. 2011
Evaluator : SUTRISNO, S.Pd.
Sekolah : SDN 04 SIDOMULYO
NO SEGI-SEGI KEGIATAN
YANG DISUPERVISI KRITERIA NILAI KET.
A B C D E
I
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
II
1
2
3
4
5
6
III
1
2
3
IV
1
2
3
4
5
6
7 ADMINISTRASI PROGRAM PENGAJARAN
PG-1 Jadwal Pelajaran
PG-2 Program Pembelajaran
PG-3 Dokumen Kurikulum
- Silabus
- Program Tahunan (Prota)
- Program Semester (Promes)
- Rencana Harian (RH)
- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PG-4 Program Bimbingan
PG-5 Daftar Nilai + Dok.Portofolio
PG-6 Pencapaian Target dan Daya Serap Kur.
PG-7 Daftar Penyerahan Buku Rapor
- Buku Keliling A/.B
- Buku kumpulan soal/Bank soal
- Laporan Prestasi Akhir semester
- Buku Analisis
- Buku Program Perbaikan & Pengayaan
ADMINISTRASI KESISWAAN
S-8 Papan Absensi Harian Siswa
S-10 Buku Absensi Bulanan Siswa
S-19 Daftar Kenaikan Kelas
- Mutasi Siswa
- Grafik Absensi
- Denah Tempat Duduk
ADMINISTRASI KEUANGAN
- Buku penerimaan iuran sekolah
- Buku setoran iuran sekolah
- Buku pencatatan tabungan siswa
ADMINISTRASI PERLENGKAPAN
- Buku Inventaris Kelas
- Buku Catatan Kegiatan KKG/ Pengembangan profesi
- Buku Notulen Rapat Sekolah
- Buku supervisi/Buku Tamu
- Buku Pembinaan
- Data Dinding
Nilai Rata rata :
Dwimulyo, ……………………
Guru Kelas Supervisor
………………………………. SUTRISNO, S.Pd.
………………………………. NIP 19740621 199703 1 003
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 ALASAN PEMILIHAN SUPERVISI KOMPETENSI SEHATI SEBAGAI STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
Tabel 5. Data tentang proporsi waktu yang digunakan oleh kepala sekolah dasar
di Amarika Serikat, hasil penelitian dari ”Departemen of Elementary
School Principal” tahun 1958
FUNGSI KEPALA SEKOLAH TAHUN DALAM PROSEN
1928 1948 1958
Adminsistrasi 30 29 30
Supervisi Pendidikan 34 39 35
Ketatausahaan Sekolah 18 15 14
Mengajar 4 2 3
Fungsi-Fungsi Lain 14 15 18
Sumber : Buku Kepemimpinan dan Supervisi pengajaran. Drs. JuhriA.M, M.Pd. hal 72
Pada tabel hasil temuan penelitian tersebut memberikan deskripsi bahwa kepala sekolah paling banyak menggunakan waktu untuk kegiatan supervisi pengajaran atau pembinaan dan pengarahan untuk para guru, yaitu berkisar 34% sampai 39% kemudian urutan kedua waktu paling bayak dipergunakan untuk kegiatan adminitrasi yaitu berkaisar antara lain 29% sampai dengan 30% . hal ini menunjukan bahwa kesempatan dan kuantitas kegiatan pembinaan dan pengarahan kepada guru yang dilakukan memiliki kesempatan waktu lebih banyak daripada kesempatan untuk kegiatan lainnya.
Didalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah tertuang dalam point dua dan tiga yang memuat Kompetensi Pengawasan SD tertulis supervisi manajerial dan supervisi akademik.
Jadi jelaslah bahwa kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan pembelajaran yang efektif melalui penerapan pendekatan supervisi pengajaran yang dianggap sesuai dengan kebutuhan guru yang dipimpinnya.
Supervisi pengajaran dapat mendorong guru belajar untuk meningkatkan kompetensi mengajarnya. (Mantja.1990) hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Glickman (1985) yang menyatakan bahwa supervisi pengajaran berguna untuk membantu guru belajar bagaimana untuk meningkatkan kemampuan mengajarnya, agar murid-muridnya mampu mewujudkan tujuan belajar yang telah ditetapkan.
4.2 HASIL YANG DICAPAI DARI PELAKSANAAN SUPERVISI PENGAJARAN
Melihat hasil dari instrumen yang terisi, terlihat jelas sebuah peningkatan yang cukup signifikan.
Pada instrument Self Evaluation Check List dapat dilihat hasilnya, yaitu :
Tabel 6. Data Deskripsi Hasil Tindakan Supervisi KOMPETENSI SEHATI
NO NAMA SKOR RERATA
PENING
KATAN KET
1 2 3
1. IDA FITRIANA 64.44 68.88 95.55 17.77
2. ENI SUKMARASUCI 62.22 66.70 93.33 17.78
3. I MADE DANA P. 60.00 66.67 97.77 22.22
RATA-RATA 62.22 67.42 95.55 19.26
Ida Fitriana, Pada tahap pertama : didapat sebuah penilaian yang menggambarkan cukup berhasil dengan skor : 64,44
Pada Tahap kedua : didapat sebuah nilai yang berkembang, dengan naik skor 4.44 walaupun belum signifikan, yaitu dengan skor perolehan : 68,88
Tahap ketiga, ternyata ada sebuah peningkatan dari tahap kedua selisih 26.67 dengan skor : 95.55 dengan demikian termasuk dalam kiteria Berhasil.
Eni sukmarasuci, Pada tahap pertama : didapat sebuah penilaian yang menggambarkan cukup berhasil dengan skor : 62.22
Pada Tahap kedua : didapat sebuah nilai yang berkembang, dengan naik skor 4.45 walaupun belum signifikan, yaitu dengan skor perolehan : 66.70
Tahap ketiga, ternyata ada sebuah peningkatan dari tahap kedua selisih 26.66 dengan skor : 95.55 dengan demikian termasuk dalam kiteria Berhasil.
I Made Dana Putra, Pada tahap pertama : didapat sebuah penilaian yang menggambarkan cukup berhasil dengan skor : 60.00
Pada Tahap kedua : didapat sebuah nilai yang berkembang, dengan naik skor 6.67 walaupun belum signifikan, yaitu dengan skor perolehan : 66.67
Tahap ketiga, ternyata ada sebuah peningkatan dari tahap kedua selisih 31.10 dengan skor : 97.77 dengan demikian termasuk dalam kiteria Berhasil.
Sedangkan untuk Supervisi administrasi menghasilkan gambaran sebagai berikut:
NO NAMA Skor Rata-Rata RERATA
PENING
KATAN KET
1 2 3
1. IDA FITRIANA 2.84 2.90 3.13 0.15
2. ENI SUKMARASUCI 2.71 2.87 3.03 0.16
3. I MADE DANA P. 2.71 2.90 3.10 0.90
RATA-RATA 2.75 2.89 3.09 0.17
Semua kegiatan ini juga mempunyai dampak baik terlihat dari data yang tertera diatas, yang menggambarkan sebuah peningkatan. Melalui penambahan-penambahan perlengkapan keadministrasian dalam pembelajaran.
Secara umum baik supervisi akademis dan administrasi menghasilkan peningkatan bagi kinerja guru.
4.3 KENDALA YANG MUNCUL
Kendala yang muncul adalah sebagai berikut:
1. Pada awalnya mengalami kesulitan untuk meyakinkan guru bahwa tindakan supervisi ini adalah langkah secara bersama untuk memperbaiki kinerja guru dan kepala sekolah, walaupun setelah berjalan kemudian ada sebuah semangat untuk tampil secara maksimal.
2. Untuk perlengkapan kelas termasuk administrasi kelas dalam upaya pengadaannya agar lebih baik dan lengkap memerlukan dana yang tidak sedikit, ini akan menjadi kendala tersendiri bagi SD Negeri 04 Sidomulyo karena disamping jumlah muridnya sedikit artinya dana BOS yang diperoleh minim ditambah dengan beban member honor terhadap empat guru tidak tetap.
4.4 FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG
Factor-faktor pendukung yang ada di dalam pelaksanaan supervisi KOMPETENSI SEHATI adalah:
1. Guru SD Negeri 04 Sidomulyo yang rata–rata masih muda sehingga untuk menerima masukan dan diajak berdiskusi sangat antusias dan pada akhirnya mau menerima sebuah perbaikan.
2. Jumlah murid yang ideal sangat mempengaruhi didalam proses pengusaan kelas maupun dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efesien.
3. Hampir semua guru mampu mengoperasikan komputer dan internet sehingga ilmu tentang pembelajaran dan administrasi kelas dapat dengan cepat menyesuaikan dengan kebutuhan.
4.5 ALTERNATIF PENGEMBANGAN
Alternatif pengembangan kegiatan supervise ini adalah sebagai berikut:
1. Mengadakan supervisi kesemua kelas dan kesemua mata pelajaran, secara berkala.
2. Membentuk Tim Tingkat KKG untuk mengadakan Supervisi ke sekolah- sekolah dalam satu gugus.
3. Membuat forum diskusi guru tentang pembelajaran ditingkat sekolah dengan program yang jelas.
4. Membuat catatan perkembangan secara teratur dan dijadikan dokumentasi kemudian dipublikasikan baik tingkat guru di satu sekolah atau ditingkat gugus.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI OPERASIONAL
1.1 KESIMPULAN
Pada hakikatnya mengajak sacara bersama-sama berusaha secara terus-menerus untuk memperbaiki kinerja, maka niscaya sebuah keberhasilan yang gemilang yang akan diraihnya. Melalui tindakan supervisi KOMPETENSI SEHATI yang rutin maka akan menimbulkan rasa untuk membawa diri guru agar dapat tampil secara maksimal dengan upaya menciptakan kondisi dan situasi belajar yang betul-betul diharapkan oleh siswa.
1.2 REKOMENDASI OPERASIONAL
Melihat kesimpulan diatas sudah menjadi sangat wajar jika kegiatan supervisi KOMPETENSI SEHATI perlu terus dilaksanakan dengan ketentuan selain secara terus menerus memperbaiki pelaksanaan supervisi tentu sangat baik pula jika dari segi perangkat dan teknik supervisi juga harus dikembangkan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan juga seiring dengan berkembangnya ilmu tentang pengajaran, menuntut seorang supervisor yang mempunyai kemampuan secara profesional, sehingga pelaksanaan supervisi KOMPETENSI SEHATI dapat memperoleh apa yang ditargetkan.
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad, Djauzak. 1994. Petunjuk Peningkatan Mutu Pendidikan di SD. Dirjendikdasmen. Jakarta
Depdiknas. 2007. Buku Permendiknas. BP.Dharma Bhakti. Jakarta.
Depdiknas. 2007. Bahan Diklat Cawas Evaluasi Program Supervisi Pendidikan. Depdiknas. Jakarta.
Depdiknas. 2008. Bahan Diklat Cawas Metode dan Teknik Supervisi. Depdiknas. Jakarta.
Juhri A.M,Drs. 1997. Kepemimpinan dan Supervisi Pengajaran. Gunung Pesagi. Bandar Lampung.
Rifai, M.Moh. 1982. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jemmars.Bandung.
Sahertian, Piet.Drs. 1981. Prinsip dan Tehnik Supervisi Pendidikan. Usaha Nasional. Surabaya.
...................2010. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 53 Tahun 2010. Jakarta.
Lutan, Rusli. 2002. Supervisi Pendidikan Jasmani. Depdiknas. Jakarta.
………….. 2008. Teknik Baru Supervisi Kelas yang Lebih Bersahabat. http://apakabarpsbg.wordpress.com
LAMPIRAN
LANGKAH-LANGKAH DISKUSI DENGAN GURU
1) Tunjukkan sikap menghargai (tuliskan komentar anda dibawah ini)
Misalkan: Saya suka dengan kegiatan praktis yang bapak/Ibu lakukan tadi. Siswa benar-benar terlibat dalam kegiatan.
2) Tanyakan refleksi diri yang penting (tuliskan tanggapan guru tersebut dibawah ini)
Misalkan:Bagaimana perasaan anda selama proses pembelajaran tadi? Apakah anda sudah puas?
Masihkah ada kekurangan yang anda lakukan selama proses pembelajaran tadi, dibagian mana saja?
3) Tanyakan peningkatan yang ingin dilakukan oleh guru tersebut (tulis tanggapan yang diberikan oleh guru tersebut)
Misalkane: Hal apakah yang anda ingin lakukan secara berbeda bila anda melakukan pelajaran itu kembali? Mengapa? Bagaimana cara anda meningkatkan keaktifan/ kreativitas/keefektifan/ kesenangan dari pelajaran tersebut?
4) Berikan saran atau arahkan diskusi ke masalah lain yang belum disebutkan yang mungkin masih bisa ditingkatkan (tuliskan saran anda dibawah)
Misalkane: kelompok yang dipojok tampaknya tidak belajar banyak? Apa yang bisa anda lakukan untuk membantu mereka? Apakah menurut anda alat bantu belajar anda banyak membantu? Bagaimanakah cara meningkatkannya?
5) Rencana tindak lanjut (tuliskan langkah-langkah selanjutnya yang diputuskan bersama)
Misalkan: Apa yang perlu Bapak/Ibu lakukan selanjutnya agar pembelajaran yang akan dilakukan besok lebih baik?
LANGKAH-LANGKAH DISKUSI DENGAN GURU
1. Tunjukkan sikap menghargai (tuliskan komentar anda dibawah ini)
2. Tanyakan refleksi diri yang penting (tuliskan tanggapan guru tersebut dibawah ini)
3. Tanyakan peningkatan yang ingin dilakukan oleh guru tersebut (tulis tanggapan yang diberikan oleh guru tersebut)
4. Berikan saran atau arahkan diskusi ke masalah lain yang belum disebutkan yang mungkin masih bisa ditingkatkan (tuliskan saran anda dibawah)
5. Rencana tindak lanjut
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
Nama : SUTRISNO, S.Pd.
NIP : 19740621 199703 1 003
Tempat Tanggal Lahir : Sidodadi, 21 Juni 1974
Alamat : Kampung Dwimulyo, Penawartama
Kabupaten Tulang Bawang, Lampung
Tempat Tugas : SD Negeri 04 Sidomulyo
No. Telephon : 0813 6953 0002
II. PENDIDIKAN
SD : SDS Sidoharjo, 1986
SMP : SMP MMT Sidomulyo, 1989
SPG : SMA Gedung Aji, 1994
D2 PGSD : Unila, 1996
S1 Bahasa Indonesia : STKIPM Kotabumi, 2003
III. PEKERJAAN
Guru PNS : SDN 01 Sidomulyo, 1997
Ka SD : SDN 04 Sidomulyo, 2003
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IV. IDENTITAS DIRI
Nama : Ida Fitriana
NIP : 197510052003122008
Tempat Tanggal Lahir : Teluk Betung, 05 Oktober 1975
Alamat : Kampung Dwimulyo, Penawartama
Kabupaten Tulang Bawang, Lampung
Tempat Tugas : SD Negeri 04 Sidomulyo
No. Telephon : 0852 79039777
V. PENDIDIKAN
SD : SD Teluk Betung Lulus Tahun 1988
SMP : Teluk Betung, Lulus Tahun 1991
SMA : Teluk Betung, Lulus Tahun 1994
D2 PGSD : Bandar Lampung, 2001
VI. PEKERJAAN
Guru PNS : SDN 04 Sidomulyo sejak Tahun 2003
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
Nama : I MADE DANA PUTRA
NIP : 19670507 200501 1 007
Tempat Tanggal Lahir : Tabanan, 07 Mei 1967
Alamat : Kampung Dwimulyo, Penawartama
Kabupaten Tulang Bawang, Lampung
Tempat Tugas : SD Negeri 04 Sidomulyo
No. Telephon : 0812 72077008
II. PENDIDIKAN
SD : SD Tabanan Lulus Tahun 1980
SMP : Lampung Tengah, Lulus Tahun 1985
SMA : Metro, Lulus Tahun 1988
D2 PGSD : -
III. PEKERJAAN
Guru PNS : SDN 04 Sidomulyo sejak Tahun 2005
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
Nama : ENI SUKMARASUCI
NIP : 19730719 200212 2 008
Tempat Tanggal Lahir : Tanjung Karang, 19 Juli 1973
Alamat : Kampung Dwimulyo, Penawartama
Kabupaten Tulang Bawang, Lampung
Tempat Tugas : SD Negeri 04 Sidomulyo
No. Telephon : 0813 69662796
II. PENDIDIKAN
SD : SD Bandar Lampung Lulus Tahun 1985
SMP : Tanjung Karang, Lulus Tahun 1988
SMA : Tanjung Karang, Lulus Tahun 1991
D2 PGSD : Bandar Lampung, 2000
III. PEKERJAAN
Guru PNS : SDN 04 Sidomulyo sejak Tahun 2002